
Identitas ketiga korban di atas yakni Sampi, 85, warga Dusun Piji, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, dan dua orang kakek bernama Wardi, 57, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngraho, dan Sukadi, 60, warga Dusun Tulung, Desa Karangan, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro.
Hasil pemeriksaan petugas, diduga ketiga korban nekat mengakhiri nyawanya dengan cara gantung diri karena depresi, penyakit yang telah dideritanya selama bertahun-tahun tidak kunjung sembuh. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elizabeth membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya fenomena kasus bunuh diri tersebut harus segera ditangani secara bersama.
Selain pedekatan persuasif, pembinaan agama terhadap lansia harus ditingkatkan. "Kurangnya pendekatan agama dan juga kurang perhatian dari keluarga terhadap lansia non produktif. Sebab yang paling tahu permasalahan itu orang terdekat, sehingga pengawasannya keluarga lebih utama," ujar Helmy, Senin (19/3).
Dinsos sendiri, mempunyai program ekonomi produktif yang diperuntukkan terhadap lansia berusia 50 sampai dengan 60 tahun. Program tersebut sudah berjalan, namun dibatasi tidak lebih dari 200 lansis.
"Jika lansia produktif kami bisa membantu melalui program ekonomi produktif berupa sembako senilai Rp 1 juta per bulan, namun untuk lansia non produktif kita belum ada program khusus," tambahnya.
Dirinya juga mengatakan, kasus ini merupakan tanggungjawab semua pihak seperti, Dinas Kesehatan, kasi kesejahteraan rakyat (kesra), dan kerja sama serta pendekatan pemerintah desa setempat.
"Menurut saya, para lansia harus diberi ruang bimbingan khusus keagamaan. Mungkin juga karena kurang bersosial. Dari itu, kami juga akan berkoordinasi dengan pemda untuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi kasus serupa," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati belum memberikan jawaban terkait permasalahan tersebut.
(yud/JPC)
0 Response to "Diduga Depresi, Tiga Manula Tewas Gantung Diri"
Posting Komentar