Baru 48 Persen, Belanja Negara di Sumsel Lambat

JawaPos.com - Serapan belanja negara di Sumsel dinilai sangat lambat. Terbukti, berdasarkan data Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Sumsel realisasi belanja negara baru 48,27 persen atau Rp 6,77 triliun dari total pagu Rp 14,03 triliun.

Kepala Kanwil DJPb Sumsel, Sudarso mengatakan bahwa target realisasi belanja negara sampai dengan Agustus seharusnya sudah mencapai 60 persen. Namun, pada kenyataannya serapan baru 48,6 persen.

Rinciannya yakni Belanja Pegawai 67 persen dari pagu Rp 4,45 triliun, Belanja Barang 43,03 persen dari pagu Rp 5,92 triliun. Kemudian, belanja modal 33,92 persen dari pagu Rp 3,64 triliun dan bansos 37,42 persen dari pagu Rp 13,56 miliar.

Menurutnya, ini dikarenakan kendala dalam proses pengadaan barang dan jasa yang memakan waktu cukup lama sehingga berdampak pada serapan anggaran.

Seharusnya pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan pada November-Desember di tahun sebelumnya sehingga serapan dapat sesuai dengan target. Tapi, tidak menutup kemungkinan adanya perubahan, perbaikan, sehingga tanda tangan kontrak tidak bisa dilakukan diawal tahun.

"Tapi, kami yakin serapan ini akan meningkat pada September ini," katanya saat ditemui di Kantor DJPb Sumsel, Kamis (13/9).

Di tahun depan, ia berharap serapan belanja ini sesuai dengan target, terlebih lagi saat ini pemerintah pusat telah mengeluarkan Perpres nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa.

Menurutnya, dengan serapan belanja yang sesuai target maka dapat memacu ekonomi yang berkeadilan seperti mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

"Kami juga mengapresiasi bagi satker yang telah memberikan kerja maksimal dalam mengelola anggaran APBN diantaranya seperti Polda Sumsel, Ditjen Pajak dan Lanal Palembang," tutupnya.

(lim/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/09/13/242846/baru-48-persen-belanja-negara-di-sumsel-lambat

0 Response to "Baru 48 Persen, Belanja Negara di Sumsel Lambat"

Posting Komentar