
JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas publik. Di antaranya yaitu pasar, rumah sakit, puskesmas, rumah ibadah dan sekolah.
Hal itu menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di NTB.
“Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan Pasar seperti di Kecamatan Tanjung dan Pemenang agar perekonomian masyarakat cepat pulih. Kami juga membuat rumah sakit sementara agar pelayanan kesehatan bisa berangsur pulih seperti untuk kebutuhan pasien ICU. Demikian juga rehab rekon sekolah, rumah ibadah. Pelaksanaannya akan dikerjakan oleh BUMN Karya,” kata Basuki kepada awak media dalam jumpa pers di eks Bandara Selaparang, Mataram, Sabtu, (1/9/2018)
Fasilitas publik lain yang sudah mulai dikerjakan adalah Masjid Raya Hublul Wathan di Jalan Raya Udayana, Kota Mataram. Kecepatan rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai fasilitas publik pasca gempa sangat penting bagi pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di NTB.
Dari hasil identifikasi awal BNPB dan Kementerian PUPR sebanyak 972 fasilitas publik dilaporkan rusak, 291 sudah dilakukan verifikasi dengan rincian 254 fasilitas pendidikan, 6 rumah ibadah, 12 fasilitas kesehatan, 17 pasar dan 2 kantor.
Untuk jenis kerusakannya, dari 291 yang terverifikasi, 118 mengalami rusak berat, 106 rusak sedang dan 67 rusak ringan.Percepatan pemulihan ini terus digenjot agar kembali normal Desember 2019, sesuai Inpres No.5 tahun 2018. Dari jumlah tersebut, sudah dikerjakan sebanyak 56 fasilitas publik.“Jumlah ini sementara karena masih terus dilakukan verifikasi,” ujar Basuki.
Untuk perbaikan rumah perbaikan ditargetkan selesai dalam 6 bulan, dilakukan secara mandiri dan gotong royong dengan nilai bantuan 50 juta rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta rum Zah rusak ringan.
“Dengan dikerjakan sendiri, masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja. Masyarakat diajak bekerja sehingga NTB bangkit kembali. Pemerintah memberikan bantuan dana bukan ganti rugi. Melalui bantuan dana tersebut, rumah yang dibangun harus lebih baik dan tahan gempa karena NTB merupakan daerah rawan gempa,” tukasnya.
(wzk/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/09/03/240142/pemulihan-ntb-pemerintah-libatkan-masyarakat-bangun-rumah
0 Response to "Pemulihan NTB: Pemerintah Libatkan Masyarakat Bangun Rumah"
Posting Komentar