
JawaPos.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar kini makin anjlok bahkan menembus Rp 15 ribu per USD, Rabu (5/9). Hal ini dinilai bakal berpengaruh terhadap produk-produk elektonik.
Warga Pelembang, Mardiansyah, 35, mengatakan, tingginya nilai tukar dollar terhadap rupiah memiliki efek yang signifikan bagi dirinya. Terlebih lagi, dirinya berprofesi sebagai service elektronik.
"Elektronik inikan banyak dari luar, tentunya harga pun akan meningkat seiring tingginya nilai tukar," katanya saat ditemui JawaPos.com, Rabu (5/9).
Meskipun begitu, sejauh ini dampak tersebut belum terlalu terlihat. Karena itu, dirinya berharap pemerintah segera mengambil tindakan terhadap nilai tukar ini.
Jika dibiarkan, lanjut Mardian, tentunya bakal lebih berpengaruh kepada kebutuhan pokok dan lain sebagainya.
"Ini harus cepet turun, kalau tidak BBM juga ikut naik maka tentunya akan lebih berdampak kepada kebutuhan pokok," singkatnya.
Sementara itu, Yosef, 30, mengaku meskipun nilai tukar meningkat tidak berpengaruh karena tidak menyimpan dollar.
Namun, ditakutkan kedepannya berimbas pada BBM, listrik dan lain sebagainya. Sedangkan, pendapatan tidak bertambah.
"Kalau kebutuhan pokok sudah naik maka kami akan bertambah susah," tegasnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar tidak meningkatkan kebutuhan pokok seperti listrik, BBM dan lain sebagainya. Karena ini merupakan barang yang sangat vital.
"Kalau dollar mau naik itu terserah, tapi jangan naikkan harga kebutuhan pokok," tutupnya.
Berdasarkan pantauan, dibeberapa toko elektronik terlihat belum ada peningkatan harga akibat dollar tersebut. Begitu juga dengan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Palembang.
Namun, ada beberapa barang di Pasar yang mulai meningkat seperti harga ayam dan beberapa barang lainnya.
(lim/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/09/05/240776/rupiah-hampir-rp-15-ribu-per-usd-warga-takut-harga-bbm-naik
0 Response to "Rupiah Hampir Rp 15 Ribu per USD, Warga Takut Harga BBM Naik"
Posting Komentar