JawaPos.com -Bank Indonesia (BI) per 1 Agustus 2018 mendatang membebaskan aturan pembayaran down payment (DP) atau uang muka untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) rumah pertama melalui relaksasi kebijakan maksimum nilai kredit atau Loan To Value (LTV).
Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, meskipun kebijakan tersebut belum sepenuhnya di respons positif oleh pelaku pasar saham, namun beberapa saham properti masih berprospek bagus untuk diakumulasi beli tahun ini.
“Positifnya berkaitan dengan meningkatkan animo dalam menggunakan KPR dalam kebutuhan properti. Ada keringanannya,” ujarnya kepada JawaPos.com, Minggu (8/6).
Nafan merekomendasikan, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) masih memiliki prospek bagus dalam soal properti hunian.
“Daya lebih memfavoritkan BSDE dan ASRI. CTRA menarik secara teknikal dan fundamental,” imbuhnya.
Nafan menjelaskan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih mempunyai lahan yang luas sekitar 1.800 hektare. Selain itu, Ciputra juga berencana mengembangkan tanah seluas 5.000 hektare melalui kerja sama operasi dengan pihak ketiga atau pemilik tanah. Dengan kerja sama itu, Ciputra tidak membutuhkan belanja modal yang besar dalam membeli lahan.
Salah satu proyek Ciputra yang diluncurkan pada 2018 adalah CitraLand City dengan pembangunan 17 apartemen untuk kelas menengah bawah. Ciputra menggandeng Gamaland Group untuk proyek yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur itu.
“CTRA juga punya recuring income yang positif. Mudah-mudahan ada ekspansi bisnis. Akan ada citra Land di Jawa timur,” tuturnya.
Selain apartemen, Ciputra juga mengembangkan CBD Cibubur. Untuk mewujudkan proyek itu, Ciputra menggandeng Subentra Land. Di dalam CBD Cibubur nantinya akan terdapat perkantoran, apartemen, hotel, pusat rekreasi, dan lain sebagainya.
Kemudian, lanjutnya, untuk PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sama seperti Ciputra, saham BSDE cukup menarik karena land bank yang dimiliki perseroan sangat besar, hingga 5.000 hektare.
Tercatat, kinerja BSDE menonjol dari pemasaran yang cukup bagus selama tiga bulan pertama tahun ini. Perusahaan properti tersebut telah membukukan marketing sales sebesar Rp 2,52 triliun di kuartal I 2018.
Pencapaian tersebut setara dengan 35 persen dari total target perusahaan yang telah ditetapkan tahun ini yaitu sebesar Rp 7,2 triliun. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pra penjualan BSDE kuartal I itu tumbuh signifikan sebesar 58 persen. Kuartal I 2017, perusahaan hanya mampu membukukan marketing sales Rp 1,59 triliun.
“BSDE kinerja Marketing bagus dan banyaknya landbank. Akan didorong dari sana,” imbuhnya.
Begitu pula dengan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) yang masih membukukan kinerja yang cukup baik pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan membukukan kinerja cukup tinggi, mencapai Rp1 triliun, atau tumbuh 44,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp702 miliar.
Laba bersih perseroan pada kuartal pertama tahun ini tercatat Rp299,5 miliar, tumbuh 71 persen dibandingkan Rp178 miliar pada kuartal pertama 2017.
Perseroan memang memiliki utang obligasi yang cukup tinggi, yakni senilai USD 235 juta yang akan jatuh tempo pada 27 Maret 2020 dengan bunga 6,95 persen per tahun dan USD 245 juta pada 24 April 2022 dengan bunga 6,625 persen per tahun.
Bila dikonversi dalam rupiah, total utang tersebut mencapai Rp6,5 triliun. Ini mencapai setengah dari total liabilitas perseroan yang senilai Rp12,12 triliun per 31 Maret 2018.
“Untuk beberapa tahun kedepan masih proyek di garap. Kinerja maket sales akan positif. Memang jangka panjang,” tandasnya.
(mys/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/08/226179/ini-saham-properti-layak-koleksi-bila-kebijakan-dp-nol-persen-moncer
0 Response to "Ini Saham Properti Layak Koleksi, Bila Kebijakan DP Nol Persen Moncer"
Posting Komentar