JawaPos.com - Facebook bisa melacak setiap aspek kehidupan orang. Bahkan mungkin telah menemukan cara untuk mengetahui kapan seseorang akan mati. Raksasa internet itu memiliki algoritma untuk menganalisis data pengguna. Ini bisa digunakan untuk memprediksi status perkawinan, hari ulang tahun, pekerjaan baru, kelahiran anak-anak, kelulusan, hingga kematian.
Paten memprediksi perubahan kehidupan pertama kali ditemukan The New York Times. Paten tersebut menggambarkan mesin prediksi perubahan kehidupan yang mampu memprediksi peristiwa besar dalam kehidupan pengguna Facebook.
"Mesin prediksi perubahan kehidupan menghitung probabilitas pengguna menjalani peristiwa perubahan hidup menggunakan model pembelajaran mesin (machine learning) dan data historis pengguna lain dari sistem jejaring sosial yang telah melalui peristiwa perubahan hidup," kata paten tersebut seperti JawaPos.com lansir dari laman Independent, Senin (7/2).
Seperti yang mungkin diharapkan Facebook, The New York Times menilai salah satu alasan utama untuk mengembangkan algoritma tersebut adalah iklan. Dengan mengetahui detail paling intim dari kehidupan seseorang, jejaring sosial akan dapat melayani mereka dengan iklan yang sangat relevan bagi penggunanya.
Misalnya, jika algoritme tersebut memprediksi bahwa pengguna hamil dari postingan yang mereka buat. Selanjutnya berdasarkan postingan tersebut, Facebook dapat menargetkan orang itu dengan iklan popok atau pakaian bayi.
Beberapa pengguna Facebook dapat memilih untuk membagikan informasi tentang peristiwa besar dalam kehidupan mereka. Namun paten Facebook menjelaskan bagaimana informasi tersebut dapat dikumpulkan melalui metode yang lebih halus.
Dalam keterangan paten itu juga menyatakan bahwa informasi didapat tidak hanya pada profil pengguna, namun juga pendekatan yang dijelaskan pengguna bisa dijadikan sumber informasi. Misalnya, posting pada wall pengguna pesan instan, email, dan lainnya.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menentukan apakah pengguna telah mengalami peristiwa perubahan kehidupan. Termasuk memprediksi apakah pengguna akan menjalani acara perubahan kehidupan di masa mendatang.
Aplikasi paten lainnya yang ditemukan The New York Times termasuk salah satu yang dapat memata-matai pengguna, yakni melalui mikrofon ponsel mereka. Dalam skenario ini, mikrofon mendengarkan acara TV yang ditonton seseorang untuk menyarankan konten yang relevan. Kendati begitu, Facebook berkilah dengan mengatakan bahwa aplikasi paten bukan merupakan indikasi bahwa ia menggunakan teknologi atau rencana untuk digunakan di masa depan.
Facebook telah menghadapi pengawasan ketat tentang praktik datanya dalam beberapa bulan terakhir. Semakin meledak ketika perusahaan data Inggris, Cambridge Analytica kedapatan memanen data pribadi pengguna Facebook untuk tujuan profil politik. Bahkan hal tersebut sampai menyeret beberapa negara yang menjadi korban termasuk Indonesia.
Skandal itu menyebabkan beberapa tokoh profil tinggi untuk keluar dari jejaring sosial. Termasuk pendiri Apple Steve Wozniak, yang mengatakan pada April lalu bahwa pengguna Facebook menghasilkan keuntungan besar dari data penggunanya, tetapi para pengguna tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.
Berita tentang paten peristiwa kehidupan juga muncul setelah Google baru-baru ini menerbitkan makalah yang menjelaskan algoritma kecerdasan buatan yang memprediksi kemungkinan kematian di antara pasien rumah sakit.
Algoritma yang dikembangkan oleh tim Otak Medis Google ini digunakan di dua rumah sakit yang berbeda untuk memprediksi kematian pasien rawat inap. Di rumah sakit pertama itu 95 persen akurat, sementara di rumah sakit kedua itu 93 persen akurat.
(ryn/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/02/224377/paten-facebook-bisa-mata-matai-pengguna-hingga-prediksi-kematian
0 Response to "Paten Facebook Bisa Mata-matai Pengguna hingga Prediksi Kematian"
Posting Komentar