JawaPos.com - Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi di pesisir Selatan Jawa Timur (Jatim) terjadi hingga akhir Juli. Bahkan tiga hari lalu, gelombang laut mencapai tujuh meter.
Namun Jumat (27/7) ini, gelombang tinggi di pesisir Selatan Jatim sudah mulai reda. Tidak lagi menyentuh angka 5-7 meter. Namun gelombang laut sudah mulai surut di level 3,5 meter.
Berdasarkan data BMKG, ketinggian gelombang di pesisir Selatan Jatim atau Samudera Hindia umumnya maksimal hingga 2,5 meter. "Puncak musim kemarau memang gelombang di Selatan Jatim cenderung tinggi," kata Prakirawan BMKG Tanjung Perak Arrizal Rahman Fatoni.
Untuk hari ini, ketinggian gelombang di Samudera Hindia atau pesisir Selatan Jatim berkisar antara 1,5 hingga 3,5 meter. Sedangkan di Laut Jawa bagian Timur berkisar antara 0,8-2 meter. "Mohon diwaspadai ketinggian gelombang di pesisir Selatan Jatim yang mencapai 3,5 meter," imbaunya.
Sementara itu, kecepatan angin di Laut Jawa bagian Timur maksimal mencapai 24 knot atau 45 kilometer per jam. Lalu kecepatan angin di Samudera Hindia sebesar 28 knot atau 58 kilometer per jam.
Gelombang tinggi dan air pasang di Kabupaten Malang sudah menimbulkan kerusakan fasilitas umum, rumah warga serta warung yang ada di sekitar pantai. Jembatan di Pantai Balekambang yang menghubungkan antara Pulau Ismoyo dengan Wisanggeni, rusak diterjang ombak tinggi.
Sedangkan di Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, lima motor terseret ombak. Satu rumah serta warung juga dikabarkan rusak. "Kalau kemarin-kemarin ombak memang tinggi. Satu rumah rusak kena ombak. Sekarang sudah mulai surut," kata Camat Donomulyo Marendra kepada JawaPos.com.
Unsur Muspika sudah melakukan monitoring di kawasan pesisir. PMI Kabupaten Malang juga sudah melakukan pemantauan.
(tik/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/27/231141/gelombang-di-pantai-selatan-jatim-mulai-jinak
0 Response to "Gelombang di Pantai Selatan Jatim Mulai Jinak"
Posting Komentar