
JawaPos.com - Universitas Indonesia (UI) berkomitmen membuka peluang seluas-luasnya bagi calon mahasiswa baru peserta ujian tertulis atau Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tahun ini, mereka bahwa menyediakan kuota lebih besar di banding beberapa tahun sebelumnya.
Pada 2018, UI menerima mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 melalui SBMPTN dengan kuota sebesar 70 persen, atau sebanyak 3.679 bangku.
Sebelumnya, Rektor UI Muhammad Anis sempat mengatakan kuota jalur undangan hanya 30 persen. Itu artinya, kesempatan peserta calon mahasiswa yang ingin masuk UI lewat jalur SBMPTN 2018 lebih besar.
Kepala Humas dan Komunikasi Informasi Publik UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan, rektor beralasan ujian tertulis jauh lebih adil ketimbang jalur undangan yang mengandalkan nilai rapor.
"Calon mahasiswa akan lebih teruji jika masuk melalui SBMPTN," ujar dia kepada JawaPos.com, Senin (7/2).
Dia menjelaskan, para calon mahasiswa UI dapat memilih 64 program studi S1 Reguler, baik dari rumpun ilmu kesehatan, sains dan teknologi serta sosial & humaniora.
Pada tahun 2017, sebanyak 92.776 peserta ujian SBMPTN memilih UI sebagai tempat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Program studi Pendidikan Dokter, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Hukum menjadi jurusan yang paling diminati peserta SBMPTN 2017," lanjut dia.
Lain UI, lain pula pada kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ). UNJ menerima mahasiswa baru melalui SBMPTN, dengan menetapkan kuota sebesar 40 persen atau sebanyak 1.588 kursi.
Sementara jumlah program studinya ada 58.
Kemudian, pada kampus UIN Syarif Hidayatullah tersedia 25 program studi yang dapat dipilih peserta SBMPTN. Adapun kuota yang tersedia sebanyak 35 persen atau 1.107 kursi.
(ika/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/02/224506/kuota-via-rapor-berkurang-ini-alasan-ui-prioritaskan-jalur-sbmptn
0 Response to "Kuota Via Rapor Berkurang, Ini Alasan UI Prioritaskan Jalur SBMPTN"
Posting Komentar