JawaPos.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman menilai Pemerintah Daerah (Pemda) kurang tegas dalam upaya pengaturan terhadap operasional Jeep wisata Lava Tour Merapi. Jika terus dibiarkan tanpa adanya pengawasan yang lebih ketat, maka dikhawatirkan korban akan semakin berjatuhan.
"Kalau memang mau ditertibkan, harus berhenti dulu. Regulasinya sudah ada, kalau memang tidak laik jalan kendaraan, ya tidak boleh jalan," kata anggota Komisi B DPRD Sleman, Surana, Rabu (4/7).
Dari laporan yang diterimanya, sejauh ini, masih banyak kendaraan yang tidak laik. Asuransi sebagai fasilitas untuk wisatawan yang harusnya didapatkan pun selama ini belum ada. "Kalau mobilnya bener kan ada Jasa Raharja juga, kan lumayan," katanya.
Pihaknya pun mendorong agar Pemda setempat untuk lebih memperketat pengawasan Jeep wisata Lava Tour Merapi tersebut. Sebab, korban tak hanya pada libur lebaran beberapa waktu lalu. Namun awal 2018 juga sempat ada, bahkan dari turis.
"Makanya Pemda harus mendorong agar pihak terkait melanjutkan evaluasi, yang belum layak uji harus berhenti dulu. Kalau ndak mati lagi orang-orang, kasihan deh," katanya.
Jika pengawasan tak semakin ketat, akan bertambah pula mereka yang menjadi driver Jeep. Kondisi seperti itu pastinya mempersulit petugas yang mengontrol.
Sebelumnya, asosiasi Jeep baik yang barat yaitu wilayah Pakem dan timur di Cangkringan sepakat menghentikan sementara operasional Jeep. Dari Sabtu (23/6) hingga Senin (25/6) lalu. Dampak dari peristiwa adanya kecelakaan yang mengakibatkan seorang wisatawan meninggal.
"Jeep sudah beroperasi tapi belum semua. Karena masih ada beberapa yang harus diperbaiki. Sementara yang operasi kendaraan yang laik jalan," kata Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) wilayah barat, Dardiri.
(dho/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/04/225221/makan-korban-jiwa-wisata-jeep-lava-tour-merapi-harus-dikontrol-ketat
0 Response to "Makan Korban Jiwa, Wisata Jeep Lava Tour Merapi Harus Dikontrol Ketat"
Posting Komentar