JawaPos.com - Bank Indonesia Solo gencar melakukan sosialisasi terkait cara memperlakukan uang dengan benar. Upaya ini ditujukan untuk menekan tingginya kerusakan pada uang yang beredar di Indonesia. Sepanjang 2017 lalu, Bank Indonesia kantor perwakilan Solo sudah memusnahkan sebanyak Rp 9 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, setiap tahunnya jumlah uang yang rusak terus mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun 2016, jumlah uang rusak di tahun 2017 mengalami peningkatan. Hanya saja, Bandoe tidak merinci berapa besaran uang rusak yang dimusnahkan pada tahun 2016.
"Uang rusak itu setiap tahunnya terus meningkat, dan di tahun 2018 ini mungkin juga akan lebih banyak dibandingkan tahun 2017 lalu," ungkap Bandoe kepada JawaPos.com, Senin (9/7).
Bandoe menambahkan, meningkatnya jumlah uang yang rusak salah satunya disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai cara memperlakukan uang dengan benar.
Menurutnya, uang yang beredar saat ini tidak boleh diperlakukan sesuka hati. Seperti meremas, membasahi, menstaples, mencoret dan juga melipatnya. Jika hal itu dilakukan, maka kerusakan pada uang kertas akan semakin cepat.
"Seperti memasukkan uang di tempat yang tidak seharusnya, seperti ibu-ibu pedagang itu. Akhirnya kan uang menjadi basah dan rusak," katanya.
Selain itu, imbuhnya, juga di pertokoan yang menstaples uang. Jika uang sudah distaples maka uang berlubang dan itu sudah termasuk rusak. Maka dari itulah, BI gencar melakukan sosialisasi untuk menekan tingginya kerusakan uang.
Salah satu yang mendapatkan sosialisasi adalah anggota TNI AD di Korem 074 / Warastratama Solo, sekolah-sekolah dan juga yang lainnya. "Nanti sosialisasi akan kami lakukan di tempat lain," tandasnya.
(apl/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/07/10/226799/sepanjang-2017-bank-indonesia-solo-musnahkan-rp-9-triliun-uang-rusak
0 Response to "Sepanjang 2017, Bank Indonesia Solo Musnahkan Rp 9 Triliun Uang Rusak"
Posting Komentar