Bos PLN Janjikan Seret Pembocor Rekamannya dengan Menteri BUMN

"Kayaknya begitu, kami akan masuk ke ranah hukum karena kalau rekamannya lempeng-lempeng saja sih nggak apa-apa karena bagus, niatnya bagus dan proyek itu tidak jadi jalan karena kami belum sepakat mengenai saham dan lainnya," terangnya kepada JawaPos.com di sela-sela rakor BUMN yang digelar di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4). 

Sofyan mengaku kurang ingat benar mengenai kapan percakapan itu terjadi. Hanya saja seingatnya, percakapan pertama dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno terjadi pada akhir tahun 2016 lalu.

Sofyan bahkan mengaku jika percakapannya direkam oleh seseorang. Akan tetapi, dirinya tidak mengetahui siapa pelaku perekam tersebut. "Saya sudah tahu itu (percakapan) direkam, cuma saya tidak tahu kalau ada yang memotong-motong itu. Siapa perekamnya ya saya tidak tahu, tolong saya dikasih tahu," pintanya kepada wartawan. 

Sofyan menambahkan, jika saja percakapan yang viral tersebut tidak dipotong-potong maka apa yang dibicarakan dengan Menteri BUMN mempunyai tujuan yang sangat bagus. Yakni mengenai rencana permintaan saham saat akan ada kerja sama dengan pihak swasta.

Dalam percakapan tersebut PLN dan pertamina meminta saham sebesar 30 persen. Sementara yang diberikan hanya sebanyak 15 persen saja. 

"Kami (PLN dan Pertamina) mintanya 30 persen, tapi belum deal sampai sekarang. Yang kerja sama itu ada perusahaan asing dan swasta nasional. Selama ini kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dan menanam saham di sana," tandasnya.

(apl/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/28/208277/bos-pln-janjikan-seret-pembocor-rekamannya-dengan-menteri-bumn

0 Response to "Bos PLN Janjikan Seret Pembocor Rekamannya dengan Menteri BUMN"

Posting Komentar