DR. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, Ketua IndoHCF mengatakan, hal ini terus ditawarkan kepada pelaku bisnis untuk dikembangkan menjadi sebuah produk alkes nasional dengan harga terjangkau dan tepat guna.
"Sekarang sistemnya kita cari untuk fungsi pembinaan ke depan. Supaya inovasi ini bisa diproduksi masal. Karena kalau harganya murah, dalam penggunaanya pasti dicover BPJS Kesehatan," ujarnya lewat siaran persnya di Jakarta, Minggu (29/4).
Pemenang IndoHCF Innovation Awards 2018 untuk Kategori SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) diberikan kepada pemerintah daerah, yakni Propinsi Daerah Istimewa Aceh yang memiliki inovasi program SPGDT dalam membangun jejaring antara Propinsi dengan Kabupaten/Kota di wilayahnya.
Kemudian Kota Bandung yang memiliki inovasi jejaring lintas sektoral. Penghargaan juga diberikan untuk Kabupaten Kepulauan Sula, walaupun dengan segala keterbatasan kemampuan daerah yang terdiri atas beberapa kepulauan, ternyata mampu melakukan inovasi dalam proses rujukan antar pulau.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif mengungkapkan kebanggaannya dengan ditetapkan sebagai Pemenang kategori SPGDT tingkat provinsi. Memang sejauh ini Pemprov Aceh telah memiliki unit sendiri untuk pelaksanaan SPGDT (UPTD-P2KK).
Sesuai intruksi Gubernur Aceh yamg termuat dalam Pergub No 41 tentang SPGDT, kini telah terbentuk PSC 119 di 16 kab/kota, dengan sarana dan prasarana yang lengkap, dan terintegrasi dengan jejaring terkait, bahkan sudah terintegrasi dengan Kemenkes (NCC 119).
dr. Hanif juga mengungkapkan bahwa SPGDT Aceh saat ini telah memiliki aplikasi based android untuk layanan terpadu (SAPAT). Selain itu, dalam mendukung program SPGDT, komunikasi juga dibangun dengan Polresta melalui radio, menjadi anggota forum LLAJ, bergabung dengan Forum SAR Aceh, Forum PRB, dan forum keselamatan jalan.
"Harapan saya award ini menjadi motivasi daerah dalam inovasi pelayanan kesehatan," jelas dr. Hanif.
Selanjutnya, Kategori KIA, penghargaan diberikan kepada Pemerintah Daerah Kota Semarang dengan program GIAT (Gerakan Ibu Anak Sehat) bersama Gasurkes KIA (Petugas Surveilans Kesehatan Ibu Anak) dengan inovasi deteksi dini terhadap permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak, yang diharapkan dapat mempercepat penanganan masalah KIA.
Demikian pula Kategori INOVASI GERMAS, penghargaannya diberikan kepada Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta, dengan inovasi gerakan masyarakat melalui optimalisasi Kelurahan Siaga. Penghargaan juga diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara, dengan inovasi gerakan masyarakat yang multietnis dan lintas sektoral.
(mys/JPC)
0 Response to "Dorong Inovasi Industri Alkes, Pemkot Ini Raih Sejumlah Award"
Posting Komentar