
Melainkan hanya berkonsultasi mengenai rencana kerja sama yang akan dilakukan Pertamina dengan perusahaan swasta terkait penyediaan energi.
Hal itu diungkapkan Sofyan Basir kepada JawaPos.com di sela-sela rakor BUMN yang digelar di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4). Pada kesempatan tersebut, Sofyan menambahkan, bahwa setiap akan ada kerja sama, dirinya pasti berkonsultasi dengan Rini Soemarno.
"Itu (memang) pembicaraan antara saya dengan bu Rini. Hal ini karena PLN selalu berkonsultasi dengan menteri," ungkapnya.
Dalam rekaman percakapan yang menjadi viral tersebut disebut Sofyan sudah tidak utuh lagi. Melainkan ada pemotongan yang sengaja dilakukan sehingga menimbulkan pemaknaan yang berbeda.
Dengan hasil edit itulah terkesan percakapan yang terjadi antara dirinya dengan Menteri BUMN seolah membicarakan pembagian saham. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah saham tersebut berkaitan dengan kerja sama yang akan terjalin dengan perusahaan swasta.
"Sebutan saya dalam percakapan tersebut mengacu pada PLN bukan dirinya sendiri. Sehingga, dalam percakapan tersebut yang dimaksud adalah saham untuk PLN bukan dirinya sendiri," ucapnya.
Sofyan juga menjelaskan, dalam kerja sama yang akan terjalin tersebut, PLN berharap bisa mendapatkan saham sebesar 30 persen. Dengan begitu, PLN bisa lebih memegang kendali dalam kerja sama tersebut. Dan apa yang disampaikannya kepada Menteri BUMN sudah mendapatkan persetujuan.
"Pokoknya apa pun Pak Sofyan lakukan yang penting tidak melanggar hukum. Kalau bisa lakukan, lakukan saya beri restu," tandas Sofyan seperti menirukan ucapan Rini Soemarno.
(apl/JPC)
0 Response to "Dirut PLN Akui Isi Rekaman dengan Menteri Rini"
Posting Komentar