
Hasil tersebut ditanggapi santai oleh Wakil Ketua Umum partai Gerindra, Fadli Zon menyebut bahwa hasil survei tidak bisa dijadikan pedoman utama. Melainkan hanya indikator terkait suara masyarakat saat ini.
"Menurut saya nanti kita lihat saja ya. Survei itu belum tentu merefleksikan apa yang sesungguhnya. Hasil survei hanya menjadi salah satu indikator," ungkap Fadli di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (23/4).
Bahkan jika dilihat dari hasil survei lain seperti yang dirilis Median, Jokowi hanya memperoleh elektabilitas 36 persen. Hal itu menandakan siapapun bisa membuat survei.
"Tapi pada faktanya hasil tersebut tidak bisa dijadikan patokan seutuhnya," jelas dia.
Maka menjadi hal penting bagi suatu lembaga survei dalam menerapkan metodologi surveinya. Selain itu jenis pertanyaan hingga representasi responden juga tidak bisa diabaikan
"Saya juga bisa bikin survei yang bikin Pak Prabowo menang, gampang. Nggak (bisa) hanya (berpatokan) 1-2 survei ya. Tinggal tergantung apa pernyataannya, metodologinya seperti apa, apa yang ditanyakan, dan representasenya seperti apa," tegas Fadli.
Fadli meminta seluruh lembaga survei agar lebih transparan.
Bahkan jika lembaga survei tersebut dibiayi oleh seseorang atau partai politik demi tujuan tertentu, Fadli berharap mereka mau membuka hal tersebut ke publik, sehingga rakyat tidak merasa tertipu.
"Sekarang lembaga-lembaga survei itu sebaiknya juga men-declare, kecuali yang independen. Tapi kalau yang merupakan bagian dari political consultant harusnya dia men-declare bahwa survei ini dibiayai oleh kandidat ini, dibiayi oleh partai ini," ungkap dia.
"Jadi ada transparansi. Jangan dia menipu rakyat dengan seolah-olah independen padahal di belakangnya ada donaturnya," pungkas Fadli.
(sat/JPC)
0 Response to "Fadli Zon: Saya Bisa Bikin Survei yang Menangkan Prabowo"
Posting Komentar