Limbah Medis Tembus 366 Ton, Pemerintah Minta Bantuan Industri Semen

Berdasar data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), baru ada enam jasa pengolah limbah medis. Rinciannya, lima di pulau Jawa dan 1 di Kalimantan.

"Semuanya dengan total kapasitas 134,40 ton perhari," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati di Jakarta, Jumat (13/4).

Menurut catatan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), per harinya timbunan limbah medis mencapai 366 ton. Itu berasal dari 2.813 unit rumah sakit.

Rosa menjelaskan, dari ribuan rumah sakit tersebut baru 86 rumah sakit yang telah memiliki insinerator (pengolah limbah). Dengan kata lain, rumah sakit mampu mengolah sekitar 68 ton sampah medis per hari.

"Jumlah insenerator di Indonesia masih kurang. KLHK tengah mengembangkan fasilitas pengolahan limbah medis baik berupa jasa maupun non jasa," jelasnya.

“Dalam jangka waktu 6 bulan ke depan, fasilitas pengolahan limbah medis tersebut diproyeksikan sudah dapat beroperasi dengan baik,” lanjut dia.

Menurutnya, penanganan tumpukan limbah medis oleh KLHK ini, merupakan upaya jangka pendek melalui pengolahan di industri semen.

Pasalnya, Industri semen memiliki fasilitas kiln (tanur) yang memadai untuk memusnahkan limbah medis.

"Minimal itu kan 800 derajat celcius. Tapi pabrik semen temperaturnya berkisar 1.200 derajat Celsius-1.600 derajat Celsius. Maka, pabrik semen dapat memusnahkan secara tuntas limbah tersebut," terang Rosa.

Industri semen yang telah memenuhi aspek teknis bersedia mengolah tumpukan medis melalui fasilitas tanur. Sebab, kata Rosa, hal itu tidak mempengaruhi kualitas produk semen yang dihasilkan.

“Masa waktu pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) di industri semen selama 6 bulan sejak Keputusan diterbitkan 9 April. Dalam kurun waktu tersebut, diharapkan seluruh tumpukan limbah medis saat ini dapat ditangani,” ujarnya.

Selain itu, KLHK akan terus melakukan pembinaan dalam upaya pengurangan, pemilahan dan alternatif pengelolaan limbah medis. Termasuk mendorong investasi pengolahan limbah medis di wilayah yang belum terjangkau oleh jasa pengolah limbah medis.

Adapun limbah medis yang diolah oleh industri semen adalah limbah klinis yang memiliki karakteristik infeksius, dengan kode limbah A337-1.

"Limbah infeksius menjadi prioritas karena berisiko menyebabkan penularan penyakit atau infeksi Nosokomial (HAIs)," pungkasnya.

(rgm/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/14/204405/limbah-medis-tembus-366-ton-pemerintah-minta-bantuan-industri-semen

Related Posts :

0 Response to "Limbah Medis Tembus 366 Ton, Pemerintah Minta Bantuan Industri Semen"

Posting Komentar