"Salah satu alasannya, karena meski bangsa kita punya banyak ingatan bersama, namun ingatan-ingatan itu sudah banyak dilupakan," ujarnya di Gereja Kathedral, Jakarta Pusat, Minggu (1/4).
Dia menilai, sejarah persatuan Indonesia itu sebagai kunci toleransi antar umat beragama. Sehingga, hari besar seperti Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia jangan sampai dilupakan untuk menjaga kemerdekaan Indonesia.
"Bangsa Indonesia yang punya ingatan kemerdekaan, harus merawat itu. Tidak dengan memalsukan sejarah dan memasukkan unsur lain yang tak ada kaitannya dengan kemerdekaan Indonesia," ungkapnya.
Lanjut dijelaskannya, konsep Paskah 'Merawat Ingatan Bersama' ini harus dijadikan sebagai gerakan. Cara tersebut untuk membangkitkan semangat dan kebiasaan baru agar ingat itu tetap berada di dalam diri kita.
"Yaitu cara merasa, berpikir, bertindak dan berperilaku baru. Baik dalam tataran pribadi maupun bersama. Inilah yang menjadi daya transformatif. Bentuk nyata dari Paskah yang memerdekakan," pungkasnya.
(eve/JPC)
0 Response to "Paskah, Umat Kristiani Diingatkan tentang Sejarah Persatuan Indonesia"
Posting Komentar