
Keharmonisan dua kutub itu tergambarkan dari harmonisnya hubungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan nasionalis seperti Presiden pertama Soekarno dengan para Kyai NU.
"Tidak ada dikotomi antara Islam dan nasionalisme, ataupun nasionalisme dan islam. Disitulah kami (PDIP dan PKB) berbicara," tutur Hasto di Kantor DPP PKB, Selasa (10/4).
Hasto mengatakan, dalam konteks perpolitikan hari ini, harmonisasi golongan nasionalis dan Islam masih terus berlangsung. Setidaknya hal ini tercermin dari kerjasama yang dilakukan PDIP dan PKB untuk memperkuat sistem presidensial dalam mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Untuk itu, Hasto berharap, kerjasama akan terus dilakukan dua partai ini dalam menyusun agenda politik bersama yang sesuai dengan kultur dan kepribadian bangsa serta sistem politik yang benar-benar Pancasila.
Hasto juga menegaskan, kesejarahan ini juga dijabarkan oleh pemerintahan Jokowi yang mengakui peran dan perjuangan santri dengan menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
"Termasuk jejak sejarah ketika bung Karno menyampaikan pidato 1 Juni 1945 yang kemudian ditetapkan menjadi hari lahirnya pancasila," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PDIP Juliari P Batubara mengatakan, ideologi nasionalis dan islam tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa Indonesia. Karena berkat perjuangan dari dua kelompok ideologi inilah maka bangsa Indonesia bisa merdeka saat ini.
"Kedekatan historis nasionalis dan Islam sudah terjalin sejak sebelum bangsa ini merdeka. Karena itu saat ini tidak boleh ada perbedaan antara nasionalis dan islam," ujarnya.
Anggota DPR dari Dapil I Jawa Tengah ini menambahkan baik nasionalis dan Islam harus bahu membahu bekerjasama membangun Indonesia. Tanpa ada kerjasama yang baik antara nasionalis dan Islam akan sulit terwujud Indonesia yang bisa bersaing dengan negara lain.
"Sudah saatnya nasionalis dan islam bekerjasama seperti yang sudah ditunjukkan PDI Perjuangan dan PKB dengan mendukung penuh pemerintahan Jokowi-JK," pungkasnya.
(gwn/JPC)
0 Response to "PDIP Tegaskan Tak Ada Dikotomi Islam dan Nasionalisme"
Posting Komentar