
Salah satunya Syarif Hidayatullah. Ia mengaku sangat bangga kerena dilibatkan dalam proses pengerjaan cikal-bakan pesawat Garuda Indonesia ini.
“Saya sangat bangga karena GMF mengajak kami untuk bekerja sama. Di sini kami sangat banyak mendapat ilmu,” kata Syarif berbincangan dengan JawaPos.com di Banda Aceh, Jumat (6/4).
Pemugaran replika pesawat “Seulawah” RI 001 yang berada di Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (6/4). (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)
Syarif menambahkan, selama mengikuti dan dilibatkan dalam proses pemugaran replika pesawat “Seulawah” RI 001 ini, mereka banyak memperoleh pengetahuan. Ia bisa tahu cara membersihkan, merawat dan cara pengecatan yang baik.
“Awalnya nggak pernah kebayang dilibatkan pada proses pemugaran ini. Tidak menyangka juga dilibatkan oleh pihak GMF,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dirinya mengetahui dilibatkan dalam projek ini tiga hari sebelum pelaksaan. Informasi ini ia pereloh dari kepala sekolah, bahwa ada 10 sampai 15 orang terlibat.
“Dikabari sama kepala sekolah. Kami dipilih para guru setelah mengikuti seleksi dan sesuai kriteria yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Ia meminta dan mengimbau masyarakat Aceh, khususnya Banda Aceh untuk menjaga keberadaan replika pesawat ini setelah selesai pemugaran. Ia juga berharap tidak ada kerusakan lagi yang akan timbul dari tangan-tangan jahil.
“Semoga tidak ada kerusakan lagi. Tidak ada yang melempar kacanya. Pokoknya dijagalah,” tandasnya.
Sementara itu, Project Manager Pemugaran Fendi Hananto menambahkan, proses pemugaran pesawat sedang berjalan dan sudah mencapai 30 persen. Perbaikan ini merupakan inisiasi GMF dengan Garuda Indonesia.
“GMF sebagai penjamin kelayakan terbang pesawat merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk melestarikan bagian dari sejarah tersebut,” kata Fendi.
Fendi menerangkan, proses pemugaran ini sudah dimulai sejak Senin (2/4) lalu. Pemugaran diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 sampai 20 hari. Pemugaran dilakukan hingga tampilan pesawat kembali seperti sedia kala.
“Kami upayakan akan selesai bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Banda Aceh pada 22 April mendatang,” ujarnya.
Pengerjaan pada replika pesawat pertama Indonesia ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.
(mal/JPC)
0 Response to "Pelajar Ini Bangga Ikut Terlibat Pemugaran Replika Pesawat “Seulawah”"
Posting Komentar