
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengatakan, meskipun APBD Riau makin lama makin ramping, tetapi pembangunan fly over tersebut dipandang perlu untuk mengurai kemacetan. Pasalnya kemacetan kerap terjadi di persimpangan tersebut pada setiap jam kerja.
"Kita tetap menggesa pembangunan di Riau mengingat Pekanbaru merupakan ibukota provinsi yang tumbuh menjadi kota industri dan kota bisnis," jelas Wan Thamrin saat acara peletakan batu pertama (ground breaking) fly over Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Jumat (6/4).
Pembangunan fly over Jalan Tuanku Tambusai-Jalab Soekarno Hatta, Pekanbaru pada Jumat (6/4). (Virda Elisya/JawaPos.com)
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau Dadang Eko Purwanto menyebutkan, awalnya fly over ini direncakan dibuat dengan under pass. Namun, hal itu sangat beresiko mengingat bentuk permukaan tanah Kota Pekanbaru adalah dataran rendah dan lahan gambut.
"Jadi kita review desain sehingga pembangunannya melalui atas saja. Untuk simpang Pasar Pagi, ada dua bangunan dari utara ke selatan. Sekarang untuk tahap pertama kami membuat dari utara ke barat," sebutnya.
Untuk saat ini, pekerja sedang membuat jalan alternatif bagi pengguna jalan supaya bisa melewati jalan ini. "Saat ini, kegiatan yang dilaksanakan membuat jalan alternatif. Sehingga pengguna jalan bisa melalui dengan nyaman. Kita buat pelebaran jalan sehingga luas lahan yang akan dikerjakan tidak terganggu dengan arus lalu lintas," tuturnya.
Untuk diketahui, sumber dana pembangunan fly over ini berasal dari APBD Provinsi Riau tahun 2018 sebesar Rp 149.673.665.000. Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor Cipta Marga ber KSO dengan Semangat Hasrat dengan tanggal kontrak 12 Maret 2018.
Waktu pelaksanaan yang telah disepakati selama 285 hari kalender. Artinya fly over dengan panjang 625,56 meter dan lebar 18 meter ini telah rampung dan bisa digunakan pada akhir tahun 2018 nanti.
(ica/JPC)
0 Response to "Pemprov Riau Kebut Pembangunan Fly Over di Pekanbaru"
Posting Komentar