
Panitia sengaja memilih Kota Solo untuk penyelenggaran turnamen tingkat dunia ini salah satunya untuk mendorong bibit pecatur muda dari Kota Bengawan ini.
Ketua PB Percasi, Putut Adianto menjelaskan, turnamen ini diikuti oleh 24 peserta dari 11 negara. Mulai dari benua Amerika, Eropa dan juga Asia. "Kami ingin merangsang bibit pecatur muda dari Kota Solo ini.
Hal ini karena kami masih kekurangan bibit pecatur, terutama dari Jateng," ungkapnya kepada JawaPos.com, Rabu (25/4). Selain itu, Putut menambahkan, Kota Solo juga sempat dikenal sebagai salah satu kota yang mencetak bibit pecatur muda yang berkualitas.
Untuk itu, pihaknya berupaya agar event ini menjadi salah satu pelecut semangat bagi para generasi muda untuk semakin mencintai catur dan menjadi master catur tingkat dunia. Selama ini, prestasi catur di Indonesia memang harus terus ditingkatkan. Mengingat, persaingan untuk catur juga semakin ketat.
"Harapannya dengan prestasi yang baik nantinya para peserta akan menjadi grand master atau woman grand master," ucapnya.
Dalam turnamen kali ini, Indonesia menerjunkan 12 pecatur, yang terdiri dari enam pecatur perempuan dan enam pecatur laki-laki. Dalam turnamen kali ini satu yang penting adalah banyak grand master yang bisa menjadi bahan latihan.
Putut mengatakan ada GM Timur Gareyev dari Amerika Serikat dan juga GM dari Tiongkok, Ma Qun.
Pada kesempatan yang sama, Rahmat Indrajaya, selaku Corporate Affairs Director JAPFA, mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memajukan prestasi percaturan di Indonesia.
"Kami ingin meningkatkan prestasi catur di Indonesia, kami undang pecatur kelas dunia untuk memberikan tanding bagi atlet catur di Indonesia," katanya.
(apl/JPC)
0 Response to "Rangsang Bibit Pecatur, JAPFA Gelar Turnamen Catur di Solo"
Posting Komentar