
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, seluruh konsep JPO yang pernah ada akan diubah. Dirinya mengedepankan estetika namun tanpa melupakan unsur keselamatan bagi para penggunanya nanti.
"Kenapa ada JPO itu juga kan supaya orang selamat, dan siapa saja bisa menyeberang. Desain tentu kita ingin buat baik, bagus, hingga mencerminkan juga semangat Jakarta sebagai kota yang maju," ujarnya di Balai Kota, Jumat (27/4).
Usai 12 JPO rampung direvitalisasi, dia berencana untuk juga mempercantik JPO lainnya secara bertahap. Dirinya ingin melihat respons masyarakat terlebih dahulu tidak ingin pembangunannya hanya dilihat berdasarkan jumlah, tetapi juga memiliki dampak baik terhadap masyarakat.
"Dengan adanya yang baru tadi, lihat efeknya seperti apa, responsnya seperti apa, pemanfaatannya bagaimana, baru dari situ kemudian kita buat lagi," tandas Anies.
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengungkapkan, JPO tersebut merupakan salah satu upaya untuk memuliakan pejalan kaki. Dia ingin Jakarta menjadi kota yang dapat ramah bagi pejalan kaki.
Menurutnya, JPO juga harus menyatu dengan layanan transportasi umum, baik mass rapid transit (MRT) yang akan beroperasi mulai Maret 2019 maupun bus Transjakarta saat ini. JPO akan dibuat lebih tinggi, terang, dan lebar serta terdapat lift untuk memudahkan warga difabel.
"Kita memanjakan karena ada liftnya buat yang malas naik tangga. Selain dibuatkan lift, kita buatkan juga kemudahan untuk penyandang disabilitas," kata Sandi di Ancol, Jumat (27/4).
Sebagai informasi, pembangunan akan dimulai dengan merevitalisasi tiga JPO, yakni di Ratu Plaza, Stadion Gelora Bung Karno, dan Polda Metro Jaya. Revitalisasi ketiganya menghabiskan anggaran sebesar Rp 56 miliar.
Tiga JPO tersebut akan dilengkapi masing-masing lima buah CCTV dengan perkiraan biaya pengadaan Rp 9,9 juta. Sementara untuk pemasangan dan aktivasi internet CCTV masing-masing sejumlah Rp 20 juta
(yes/JPC)
0 Response to "Anies-Sandi Percantik 12 JPO di Sudirman-Thamrin Demi Asian Games 2018"
Posting Komentar