
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan, pihaknya dengan tegas menolak impor beras yang dilakukan pemerintah. Karena jumlah produksi beras dari petani lokal dianggap sudah mencukupi stok.
"Data produksi kita cukup. Impor merugikan karena memukul petani dan harga beras tidak turun. Itu jadi masalah," kata Daniel.
Begitupun pada komoditas daging. Menurutnya, harga daging saat ini masih normal di angka Rp 110 ribu per Kg. Jika harga naik saat bulan Ramadan dan Lebaran, pemerintah katanya harus melakukan intervensi harga.
"Pemerintah harus mengawasi stok pangan ditingkat distributor. Pelaku ekonomi yang menahan barang harus dipastikan. Sudah tidak benar, ada yang memanfaatkan. Mau itu kartel atau menahan barang. Hal itu tidak boleh terjadi. Tapi, harus dipastikan dengan peraturan yang jelas," ungkap Politisi PKB itu.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut Benhur Ngkaimi mengatakan, untuk menjaga stok pangan menjelang Ramadan ada kenaikan konsumen pangan di Sumut mencapai 10 persen dari hari biasanya.
Dia memastikan, stok pangan di Sumut aman hingga enam bulan mendatang. Saat ini jelasnya, stok gula di gudang Bulog mencapai 8 ribu ton; sedangkan daging 100 ton. Selain itu,stok daging bertambah karena daging baru masuk sebanyak 200 ton. Selanjutnya tepung terigu sebanyak 34 ribu ton.
"Impor daging dilakukan secara bertahap. Daging kerbau diimpor dari India dan masuk ke Belawan pada akhir April," ungkapnya.
(pra/JPC)
0 Response to "Jelang Ramadan, DPR RI Tolak Impor Beras"
Posting Komentar