
Tetapi, pengajuan ini tidak bisa dikabulkan mengingat operasional BST koridor IV sudah lintas wilayah dan Pemkot tidak pernah menganggarkan untuk operasional BST.
"Subsidi tidak bisa diberikan oleh Pemkot untuk operasional BST koridor 4," terang Kabid Angkutan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad kepada JawaPos.com, Kamis (12/4).
Taufiq mengatakan, subsidi yang diminta oleh Damri ditujukan untuk pengelolaan 12 bus BST. Tetapi, subsidi tersebut dalam bentuk biaya langsung. Seperti untuk gaji pegawai, pembelian BBM dan juga untuk pemeliharaan bus.
Salah satu penyebab yang membuat Pemkot tidak bisa memberikan subsidi kepada Damri adalah karena jalur yang dilintasi BST koridor 4 tidak hanya di dalam kota Solo. Tetapi juga lintas Kabupaten yakni Kabupaten Karanganyar untuk Terminal Palur dan Kabupaten Sukoharjo untuk Terminal Kartasura.
"Seharusnya yang memberikan subsidi dari Pemprov Jateng, tetapi sampai sekarang belum ada kepastiannya," kata Taufiq.
Pemkot pun memberikan kesempatan selama sebulan kepada pihak Damri untuk memikirkan pengelolaan tersebut. Apakah pihak Damri bersedia mengelola koridor 4 tanpa subsidi atau tidak.
Karena sesuai dengan yang disepakati sejak awal bahwa Damri akan melakukan pengelolaan BST koridor 1-4. Sedangkan untuk koridor yang lainnya akan dikelola dari PT Bengawan Solo Trans (BST).
"Kalau soal infrastruktur untuk persiapan operasional koridor 4 semuanya sudah siap. Seperti 40 halte portabel di sepanjang jalur yang akan dilewati BST koridor 4," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Regional II Jawa Tengah DIY dan Kalimantan, Perum Damri, Sugeng BP belum bisa menyampaikan keputusan terkait operasional BST koridor 4. "Kami masih evaluasi, nanti sebulan lagi kami sampaikan," ucapnya.
(apl/JPC)
0 Response to "Kelola BST Koridor 4, Damri Ajukan Subsidi"
Posting Komentar