
Country Manager Royal Enfield Indonesia Irvino Edwardly mengatakan yang berbeda dari Himalayan dengan motor touring lainnya adalah desain ground up yang dirancang khusus membuat motor bertenaga mesin LS 140 ini dapat juga dibawa ke perkotaan.
"Motor adventure besar lainnya yang ada dalam kategori produk ini tidak dapat melintasi pegunungan seperti himalayan dengan baik karena beban motor yang berat dan rumit," kata Irvino di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/4).
Royal Enfield Himalayan (ISSAK RAMADHAN/JAWAPOS.COM)
Pada seri Himalayan ini, Royal Enfield terkesan keluar dari zona nyaman. Dimana selama ini desain motor milik Royal Enfield seperti the Bullet, Classic dab Thunderbird merupakan desain motor klasik seperti motor-motor yang ada saat jaman perang dunia.
Irvino pun tak memungkiri, meski ada sedikit perbedaan di sisi desain namun Himalayan tetap mempertahankan sisi klasiknya. Bedanya kali ini Himalayan didesain untuk dapat lebih mengeksplorasi medan yang hendak dilewati.
Untuk seri Himalayan ini, Royal Enfield akan menyediakan 125 unit motor dan akan terus ditambah seiring berjalannya waktu.
Dengan Ground Clearance Himalayan yang berukuran 220 mm, Himalayan disebut mampu mengatasi rintangan dengan medab sungai berbatu atau penyebrangan sungai.
Pada tahun 2017-2018 Royal Enfield telah menjual lebih dari 820.000 unit secara global dan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga lebih dari 950.000 unit sampai tahun 2019. Rencananya, merk sepeda motor tertua ini juga akan mendirikan anak perusahaan di Indonesia dan Thailand.
(uji/JPC)
0 Response to "Luncurkan Himalayan, Royal Enfield Keluar dari Zona Nyaman"
Posting Komentar