
Menurut Qodari, saat ini hanya terdapat tiga skenario dalam perhelatan pilgub Jabar 2018. Skenario pertama, pasangan Rindu akan menang, namun dengan syarat pasangan itu mampu mempertahankan keunggulan suara.
Skenario kedua, lanjut Qodari, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM ) akan menang, namun jika pasangan itu mampu mengejar ketertinggalan suara dari Rindu. Skenario terakhir adalah pasangan Asyik atau Hasanah yang memenangkan perhelatan pilkada Jawa Barat 2018.
"Itu skenario kejutan, underdog yang menang, kalau ini menang gempa bumi politik 9 skala ritcher atau bahkan tsunami politik," kata Qodari di Hotel Harris, Jakarta, Kamis (19/4).
Bukan tanpa alasan, Qodari mengatakan, kendati mengalami tren kenaikan elektabilitas, tingkat keterpilihan kedua pasangan itu masih sangat rendah. Bahkan, saat ini elektabilitas kedua pasangan itu masih jauh tertinggal dengan pasangan Rindu dan Duo DM.
"Dari simulasi dengan menggunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Rindu sebesar 36,7 persen, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang memperoleh dukungan 31,33 persen. Kemudian pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 5,4 persen dan pasangan Hasanuddin-Anton 3,4 persen, sedangkan yang tidak menandai apapun di surat suara 23,3 persen," ungkapnya.
Meski demikian, Qodari pun menyadari, bahwa saat ini pasangan Asyik dan Hasanah memang sudah kalah start daripada kedua pasangan yang masih diatas. Di sisi lain, baik pasangan Rindu ataupun duo DM telah mulai pergerakan politiknya dari beberapa tahun lalu.
"Kalau lomba naik gunung yang lain udah lari yang lain baru belakangan," pungkasnya.
Sebagai informasi, survei Indo Barometer dilakukan pada 20-26 Maret 2018 dengan metode multistage random sampling dan telah melibatkan 1200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error sebesar +- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(aim/JPC)
0 Response to "Kalau Pasangan Asyik Atau Hasanah yang Menang Bakal Gempa 9,0 SR"
Posting Komentar