
Menurut data terakhir jumlah korban miras oplosan Kabupaten Bandung sebanyak 155 orang. Dengan rincian 103 korban yang ditangani RSUD Cicalengka, 26 korban dari RS AMC Cileunyi dan 26 lainnya dari RSUD Majalaya.
Dari 155 korban sebanyak 41 orang meninggal dunia. Korban jiwa paling banyak yakni di RSUD Cicalengka sebanyak 31 orang, 7 dari RS AMC, dan tiga dari RSUD Majalaya.
Infografis miras oplosan (Kokoh Praba/ JawaPos.com)
Atas kejadian tersebut pihak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Achmad Kustijadi, menyebut peristiwa yang sudah memakan banyak korban ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Karena dalam jangka waktu yang cukup singkat sudah ratusan korban dan puluhan meninggal dunia akibat satu kasus yakni miras oplosan.
Karena kasus ini sudah menyebabkan suatu keresahan dan kekhawatiran di masyarakat Jawa Barat, terutama di Cicalengka yang memang lebih banyak korban jiwanya. "Maka, kalau KLB harus lebih fokus dan jangan sampai masalah (kasus miras oplosan) ini menyebar lebih luas," kata, Achmad Kustijadi, Selasa (10/4).
Untuk menuntaskan masalah tersebut, pihak Dinkes Kabupaten bersinergi bersama pihak Kecamatan dan Puskesamas untuk bersama-sama mendata informasi perihal korban miras oplosan. Karena dikhawatirkannya ada korban di luar Rumah sakit yang tidak terdata.
Sebelumnya, Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut di Jawa Barat hingga saat ini korban sudah sebanyak 51 di tiga wilayah. Yakni Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Sukabumi atau Pelabuhan Ratu.
(ona/JPC)
0 Response to "Miras Oplosan Rengut Banyak Korban, Pemerintah Tetapkan KLB di Bandung"
Posting Komentar