Pengamat: Kasus Suap Gatot Tidak Istimewa, KPK Lamban Tangani Korupsi

Karena menurutnya, ada kesalahan berpikir para penyelenggara negara di Republik Indonesia. Shohibul juga berpendapat, dalam penanganan kasus yang menahun itu, KPK terbilang lambat.

"Satu sisi KPK ini lambat, tapi di sisi lain KPk harus mendapat jempol. Ini gambaran kekacauan berfikir apa yang dimaksud dengan bernegara. Semuanya penuh penyimpangan," kata Shohibul, Minggu (1/4).

KPK, lanjut Shohibul, terkesan tidak memberikan kepastian hukum kepada publik. Karena pemeriksaan yang dilakukan secara marathon sudah dilakukan berulang kali.

Shohibul juga masih bingung dengan kasus tersebut. Karena di awal para tersangka diberikan uang, tetapi tidak diberitahu dari mana sumbernya. Namun, setelah ada pemeriksaan baru diketahui uang itu sebagai pelicin.

Ihwal 38 tersangka baru, bagi Shohibul itu hal yang memalukan. Karena mereka dipilih oleh masyarakat yang mengharapkan perubahan. "Berduka kita melihat data itu. Sebagai pengamat politik saya berharap agar kita merekonstruksi apa yang disebut dengan korupsi di Indonesia dan apa fungsi dari KPK,“ ucapnya.

Dia pun berharap, KPK bisa menuntaskan kasus itu segera. Ditengah maraknya kasus korupsi, KPK harus tetap kuat. "KPK tidak boleh menjadi lembaga yang hanya kuat berwacana," tandasnya.

(pra/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/01/200572/pengamat-kasus-suap-gatot-tidak-istimewa-kpk-lamban-tangani-korupsi

0 Response to "Pengamat: Kasus Suap Gatot Tidak Istimewa, KPK Lamban Tangani Korupsi"

Posting Komentar