Ikan Mengandung Cacing: Isu Lama Yang Hidup Kembali

Pakar Parasitologi Universitas Gajah Mada (UGM) Wisnu Nurcahyo menjelaskan, masyarakat di daerah pesisir menangkap ikan berparasit kemudian menyantapnya. Namun mereka seolah sudah memiliki daya tahan di dalam tubuhnya. "Sebetulnya kalau kita mau jujur di daerah pesisir, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, sudah biasa mereka menemukan itu. Di pesisir ikannya sering kena. Tapi bagi nelayan mereka sudah kebal," kata Wisnu kepada JawaPos.com, Minggu (1/4).

Cacing parasit tersebut mati jika ikan dimasak dalam suhu 100 derajat Celsius. "Jika ikan dibakar di dalamnya kurang matang maka masih hidup telurnya masih aktif bisa menular," kata Wisnu menjelaskan.

Wisnu menegaskan isu ikan berparasit, adalah isu lama.  Semua ikan laut  rentan terkontaminasi parasit cacing tersebut. "Kalau di Indonesia, ada ikan kerapu, kembung, ikan sebelah itu sudah umum, lama terjadi. Cuma orang tak tahu itu cacing," jelas Wisnu.

Wisnu menjelaskan,  ikan makarel yang terinfeksi tersebut hidup di perairan Tiongkok. Sedangkan ikan di perairan Indonesia yang rentan tertular hidup di daerah Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur. Kawasan perairan tersebut masih dalam  satu aliran dari Laut China Selatan.

"Arus lautnya ikannya dari Tiongkok dan Vietnam. Bahkan di Filipina itu ada budaya ikan mentah dikasih cuka, seperti salmon itu bisa juga kena jika hanya dimakan mentah. Kan paling disukai masyarakat meski dikasih cuka, tetapi kan parasit itu hidup di dalamnya. Tetap belum mati jika dimakan mentah dan hanya dikasih cuka," tegas Wisnu.

(ika/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/01/200574/ikan-mengandung-cacing-isu-lama-yang-hidup-kembali

0 Response to "Ikan Mengandung Cacing: Isu Lama Yang Hidup Kembali"

Posting Komentar