
Untuk diketahui, sebanyak 79 warga Rohingya ini sebelumnya diselamatkan nelayan ketika mereka terobang-ambing di tengah lautan. Setelah berhasil menepi, puluhan muslim Rohingya ini langsung dievakusi ke sebuah lokasi dan diberi pertolongan.
Proses ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBK) Bireuen, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan intansi terkait. Pasca kedatangan warga Rohingnya tersebut, para relawan terus bekerja tanpa henti, mulai dari sekedar menata bantuan yang datang hingga keperluan lain. Akibatnya, banyak relawan yang kurang tidur.
Para relawan saling bergantian untuk beristirahat sebelum kembali bekerja membantu para pengungsi rohingnya. (Murti Ali Lingga/JawaPos.com)
"Jujur, saya baru satu jam tidur sejak kedatangan mereka (etnis Rohingya). Tapi waktu satu sampai dua jam, sudah cukup istirahat," ungkap Koordinator Tagana Bireuen Zilfikar bercerita kepada JawaPos.com di dapur umum, Bireuen, Sabtu (21/4).
Zilfikar menjelaskan, selama menangani warga Rohingya ia dan rekan-rekan saling berkoordinasi untuk bergantian untuk memantau mereka. Mereka menerapakan sistem shift atau bergantian selama bekerja. Termasuk menyediakan makanan dan keperluan pengungsi kemanusiaan ini.
"Tetap kita atur semuanya. Kita kan ramai di sini. Anggota yang sudah lelah diberi waktu istirahat dan sudah fit kembali bertugas," tuturnya.
Sejak menerima informasi terdampar muslim Rohingnya sekira pukul 14.30 WIB, Tagana Aceh terus bergerak dan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. Ini dilakukan untuk proses evakuasi dan penanganan atau pertolongan pertama yang akan diberikan.
"Waktu kami datang, mereka semua sudah berada di darat. Sudah turun dari boat yang mereka tumpangi. Selanjutnya kita buat pendataan awal," imbuhnya.
Zulfikar berharap masyarakat Indonesia khususnya Aceh ikut serta membatu muslim Rohingya yang terdampar ini. Warga dipersilakan menyerahkan bantuan apa saja, selagi bisa dipergunakan dan mampu meringankan beban saudara seiman tersebut.
"Silakan membantu. Boleh sayur, beras, ikan, dan bantuan lainnya. Bisa juga sandal, karena saya lihat mereka banyak yang tidak menggunukan alas kaki. Kita tetap menerima," tandasnya.
(mal/JPC)
0 Response to "Riuhnya Para Relawan Pasca Kedatangan Warga Rohingnya"
Posting Komentar