
Terdapat 217 kasus yang dilaporkan di Jatim. Dimana 11 orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diphteriae tersebut.
Sesuai dengan instruksi Kemenkes, dinas kesehatan di seluruh kota dan kabupaten diimbau untuk melakukan vaksinasi difteri. Khususnya terhadap anak-anak mulai usia 0 bulan sampai 19 tahun.
Kabupaten Malang juga menggelar vaksin untuk memastikan anak dan remaja tidak terjangkiti penyakit ini. Imunisasi digelar sejak Februari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dr Abdurrahman MKes menjelaskan, target vaksin difteri mencapai 73 ribu anak hingga remaja. Program ini merupakan salah satu agenda besar dinas kesehatan dalam pemberantasan penyakit menular bagi masyarakat miskin. "Karena itu semua vaksin kami berikan secara gratis," kata Abdurrahman, Kamis (26/4).
Soal anggaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Utamanya dalam hal pengadaan. Teknisnya sharing 50:50.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Lulus Tjondro menambahkan, jumlah anak maupun remaja yang telah mendapatkan vaksin pada tahap awal mencapai 99,37 persen.
Remaja atau anak yang belum mendapatkan vaksin kebanyakan dari kalangan pelajar. Terutama duduk di bangku SMK. "Mereka sedang mengikuti PKL (praktek kerja lapangan) di luar daerah," terang Lulus.
Dalam waktu dekat, dinas kesehatan akan melakukan sweeping. Baik melalui puskesmas, posyandu, sekolah-sekolah, hingga homecare (kunjungan dari rumah ke rumah). Hal itu untuk memastikan vaksinasi tahap pertama.
Target mereka, vaksinasi tahap pertama bisa mencapai 100 persen. Sebab setelah tahap pertama, masih ada dua tahap pemberian vaksin kepada anak-anak atau remaja. "Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit difteri, maka penerima harus mendapatkan vaksin sebanyak tiga kali," tegasnya.
(tik/JPC)
0 Response to "Dinkes Kabupaten Malang Akan Tuntaskan Imuninasi Difteri"
Posting Komentar