
Sampai saat ini masih terdapat sejumlah warga yang tinggal di kawasan bantaran, kondisi ini menghambat proyek yang sudah dimulai sejak tahun 2016 silam tersebut.
Kepala BBWSBS Charisal Akdian Manu mengatakan, untuk pengerjaan parapet sudah mencapai 90 persen. Sementara untuk yang 10 persen sisanya belum bisa dikerjakan lantaran masih adanya warga yang menghuni bantaran.
"Tinggal 10 persen ini di Semanggi, karena masih ada warga yang menempati hunian di bantaran," terang Charisal kepada JawaPos.com usai meresmikan Bengawan Solo Parapet Wall Art, Jumat (27/4).
Untuk itu, Charisal berujar, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Solo agar relokasi warga bantaran ini bisa dipercepat. Mengingat, proyek parapet harus selesai tahun 2018 ini. "Kami terus berkoordinasi dengan Pemkot Solo dengan harapan relokasi warga bantaran Bengawan Solo bisa dipercepat," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo berjanji akan mengupayakan untuk memindahkan warga dari bantaran Bengawan Solo. Dengan begitu, proyek yang target penyelesaiannya November 2018 ini bisa rampung tepat waktu. "Kami akan mengupayakan mempercepat relokasi," tandasnya.
Sekadar diketahui, proyek parapet sepanjang 5,3 kilometer ini ditujukan sebagai antisipasi banjir dari luapan Sungai Bengawan Solo. Parapet dibangun dengan ketinggian lebih kurang 4 meter. Proyek parapet dikerjakan secara multiyears dan dimulai tahun 2016 lalu dan rampung tahun ini.
(apl/JPC)
0 Response to "Kejar Target Pembangunan Parapet, Relokasi Warga Bantaran Dipercepat"
Posting Komentar