
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tidak memungkiri jika Jokowi mendapatkan pesaing pasti, elektabilitasnya kemungkinan akan turun. Bagi Hasto, hal itu adalah dinamika politik yang sangat biasa.
"Otomatis (turun), karena ada dua pasangan calon. Biasanya terkoreksi saat awal, itu hal biasa," ungkapnya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/4).
Kendati demikian, Hasto mengaku tidak terlalu menempatkan elektabilitas sebagai patokan utama. Sebab, dia meyakini, menjadi presiden harus dibuktikan dengan keteguhan membangun negeri, dan mengatasi seluruh permasalahan yang ada.
"Menjadi pemimpin negeri ini bukan (perkara) elektabilitas. Tetapi, pemimpin adalah keteguhan dan prinsip keberanian menghadapi fakta-fakta brutal," tuturnya.
Atas dasar itu, Hasto menuturkan, partai berlambang banteng itu lebih mengutamakan sosok yang memiliki dedikasi tinggi untuk kepentingan rakyat. Prinsip inilah yang menurut Hasto dapat mengantarkan jagoannya meraih kemenangan di kontestasi politik.
"Itulah yang dicari oleh PDIP. Yang dikembangkan oleh PDIP adalah pemimpin untuk rakyat, dimana seluruh dedikasi untuk rakyat. Maka, pemimpin akan kokoh, siapapun kompetitor politik yang dihadapinya," pungkas Hasto.
(sat/JPC)
0 Response to "Sekjen PDIP: Pemimpin adalah Dia yang Berani Hadapi Fakta-Fakta Brutal"
Posting Komentar