
Penyidik Polda Sumut mengaku kesulitan untuk memeriksa Fahrizal. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting, belum bisa merinci hasil penyidikan lanjutan kasus yang mendera mantan Kasat Reskrim Polresta Medan tersebut.
"Sampai dengan saat ini tersangka belum diperiksa. Karena, masih linglung," ungkap Rina Sari Ginting, Jumat (6/4).
Memang sejak kemarin Kompol Fahrizal sudah menunjukkan gejala linglung. Saat dihadirkan dalam konferensi Pers, pandagannya tampak kosong. Bahkan dia lebih banyak diam saat ditanyai Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw.
Sampai sekarang sudah empat orang saksi yang diperiksa. Diantaranya adalah keluarga Kompol Fahrizal. Polisi juga sudah melakukan olah TKP di Jalan Tirtosari/Mestika, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan adalah sepucuk pistol Revolver, 6 butir selongsong amunisi, 1 butir proyektil, KTA Polri dan 1 buah kartu senpi. Jenazah korban juga sudah dibawa ke Kabupaten Asahan untuk dimakamkan.
"Kita masih mendalami, prarekonstruksi belum tahu kapan digelar," katanya.
Informasi yang dihimpun, Kompol Fahrizal adalah salah satu lulusan terbaik Akpol 2003. Sejumlah jabatan penting juga pernah diembannya. Diantaranya menjadi Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu, Kasat Reskrim Polresta Medan, kemudian menjadi Wakasat Reskrim Polrestabes Medan sebelum akhirnya menempuh pendidikan Sespim.
Dia kemudian ditugaskan menjadi Wakapolresta Lombok Tengah. Dia juga disebut sedang mengemban salah satu jabatan di Polda NTB. Namun sayang karirinya terhenti karena ulahnya sendiri. Dia menembak Jumingan, adik iparnya.
Polda Sumut sedang mendalami apa motif dibalik penembakan, Rabu (4/4) malam.
(pra/JPC)
0 Response to "Wakapolres yang Tembak Mati Adik Ipar Tunjukan Gejala Linglung"
Posting Komentar