
JawaPos.com - Meski lalu lintas jalan tol, kereta api serta pesawat diklaim mengalami peningkatan sehingga mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo, namun prestasi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tahun ini ternodai peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada 18 Juni 2018.
“Secara khusus kejadian (tenggelamnya kapal) di Danau Toba jadi momentum kami sepakat dengan Kapolri untuk lakukan penelitian terhadap apa-apa yang terjadi di sana,” kata Budi Karya di kantornya, Senin (25/6).
Di masa mendatang, Budi akan membatasi angkutan berat terutama saat mudik lebaran. Muatannya tidak boleh mencapai 90 persen. Untuk itu, sebelumnya, saat tol akan dioperasikan terlebih dulu dilakukan ujicoba terutama di Jakarta dan Bekasi.
Selain itu, setelah adanya kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun pihaknya akan memperbaiki tata cara, tata laksana, klasifikasi Standard Operating Procedure (SOP) hingga penegakan hukum bagi pihak yang terbukti melakukan kesalahan.
“Kami akan tentukan satu mekanisme apakah ada unsur pusat atau daerah tapi kami ingin bahwa aturan yang sudah dibuat ditegakkan lagi dan diikuti sesuai dengan mandatory,” tuturnya.
(uji/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/25/222572/budi-karya-sumadi-rapor-mudik-201-tercoreng-karamnya-km-sinar-bangun
0 Response to "Budi Karya Sumadi, Rapor Mudik 201 Tercoreng Karamnya KM Sinar Bangun"
Posting Komentar