Fenomena The Power of Emak-emak

JawaPos.com - Pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 usai digelar. Dari 18 kabupaten/kota plus pemilihan gubernur di Jatim, mayoritas dimenangkan kaum hawa. Hal itu berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count.

Sebut saja Khofifah Indar Parawansa (Cagub Jatim), Puput Tantriana Sari (Cubup Probolinggo), Lilik Muhibah (Cawawali Kediri), Ana Muawanah (Cabup Bojonegoro), Mundjidah Wahab (Cabup Jombang), Ika Puspitasari (Cawali Mojokerto) dan Indah Amperawati (Cawabup Lumajang).

Atas fakta tersebut, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Mochtar W Oetomo menyebutnya dengan fenomena The Power of Emak-emak. Fenomena ini terjadi karena banyak faktor.

Pertama, adanya keseimbangan elektoral. Selama ini pemilih yang datang ke TPS mayoritas perempuan yang selalu tersalurkan kepada laki-laki. Sebab sebelumnya para kandidat didominasi laki-laki.

"Ketika semakin banyak perempuan yang menjadi calon, dengan sendirinya kecenderungan itu terjadi pergeseran. Ini natural. Memilih atas dasar kesamaan," kata Mochtar, Jumat (29/6).

Faktor kedua, perempuan dikenal sebagai pemilih yang sangat loyal sebagaimana karakter dasarnya. Ia menyebutnya sebagai strong voters. Sementara laki-laki cenderung soft voters. Hal ini yang membuat calon perempuan memilki basis pemilih lebih kuat dibanding laki-laki.

"Ketiga, perempuan lebih photogenic. Lebih good looking. Natural dalam konteks peradaban media dan medsos. Seperti sekarang ini, calon perempuan lebih mendapat perhatian," sambungnya.

Lalu faktor keempat, politisi perempuan lebih jarang atau lebih sedikit yang tersangkut masalah hukum dan moral. Sehingga melahirkan harapan buat publik untuk mendapatka pemimpin yang lebih baik.

Sedangkan faktor keenam, bersamaan dengan momentum merebaknya kesadaran gender. Bukan hanya skala nasional, tapi juga global. Sehingga muncul gairah. Sebagaimana diramalkan Jhon Naisbit, pada abad 21 ini sosok perempuan akan merebut panggung-panggung sosial, ekonomi dan politik.

"Keenam adalah rendahnya keterwakilan perempuan. Baik di legeslatif maupun eksekutif. Ini melahirkan tantangan tersendiri buat kalangan perempuan untuk membuktikan," pungkas Direktur Surabaya Survey Center (SSC) itu.

(mkd/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/06/29/223916/fenomena-the-power-of-emak-emak

0 Response to "Fenomena The Power of Emak-emak"

Posting Komentar