Menengok Dampak Positif dan Negatif dari Kenaikan Suku Bunga Acuan

JawaPos.com - Kian terpuruknya nilai tukar rupiah membuat Bank Indonesia (BI) mengambil kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari sebelumnya 4,75 persen menjadi 5,25 persen. Keputusan tersebut diharapkan bisa meredakan tekanan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, secara positif selain berdampak pada penguatan Rupiah, kenaikan suku bunga acuan juga bisa mendorong kenaikan kupon surat utang baik pemerintah maupun swasta. Sehingga, kedepannya investor akan masih tertarik untuk mengoleksi Surat Berharga Negara (SBN).

"Sebelumnya yield SBN tenor 10 tahun mencapai 8 persen lebih. Pekan depan diharapkan yield kembali turun. Yield spread antara SBN 10 tahun dan Treasury bond akan mengecil," ujarnya kepada JawaPos.com, Sabtu (30/6).

Menengok Dampak Positif dan Negatif dari Kenaikan Suku Bunga Acuan
ilustrasi mata uang Dolar Amerika Serikat. (Dok. Jawapos.com)

Namun yang perlu diperhatikan, dampak negatif dari kenaikan suku bunga sebesar 1 persen akan langsung dirasakan oleh kredit perbankan. Dikhawatirkan, kenaikan tersebut akan membuat kontraksi pada sektor riil.

Hal itu terjadi lantaran semakin tingginya bunga kredit perbankan. Bisa-bisa, niat untuk mengajukan pembiayaan kredit perbankan bisa berkurang.

"Kalau cost of borrowing naik, pengusaha bisa lakukan aneka efisiensi untuk tekan biaya produksi termasuk mengurangi jumlah karyawan. Tentunya hal tersebut harus segera di mitigasi," tandasnya.

(hap/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/06/30/224098/menengok-dampak-positif-dan-negatif-dari-kenaikan-suku-bunga-acuan

0 Response to "Menengok Dampak Positif dan Negatif dari Kenaikan Suku Bunga Acuan"

Posting Komentar