JawaPos.com - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya meringkus enam pelaku sabu-sabu. Untuk menangkap mereka, petugas melakukan undercover buy alias menyamar sebagai pembeli.
Keenam orang tersebut masing-masing berinisial MS, 27; SA, 38; JU, 26; SAN, 52; AR, 58; dan GU, 21. Penangkapan dilakukan di sebuah rumah kawasan Jalan XII. Rumah tersebut milik MS.
Yang menarik, dua di antara orang itu masih keluarga MS. Yakni, SA yang merupakan adik tiri MS dan JU sebagai keponakan MS. "Beberapa kali kami mendapati kasus seperti ini. Dua atau tiga orang yang kami tangkap masih sekeluarga, memakainya (sabu) di dalam rumah. Kebanyakan di pemukiman padat penduduk," terang Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti, Jumat (29/6).
Untuk itu, Suparti meminta partisipasi aktif masyarakat. Warga harus peka dengan lingkungan di sekitarnya. "Kebanyakan memang masih cuek. Laporkan saja ke pengurus kampung. Kalau tidak ditanggapi, langsung ke BNN atau polsek-polsek terdekat," tegas mantan Kassubaghumas Polrestabes Surabaya tersebut.
Kasi Berantas BNNK Surabaya Kompol Damar Bastian menjelaskan, operasi undercover buy berlangsung Selasa (26/6) lalu. Awalnya, petugas sudah mendatangi rumah tersebut dan bertemu dengan MS. Petugas hampir kecele. "Tapi dia tidak menyebut nama aslinya. Kami sendiri awalnya sebatas mendapat informasi nama, tidak sampai mengenali wajahnya," jelas Damar.
Saat bertemu MS, petugas yang menyamar menyebutkan kode bedak. Bedak adalah istilah untuk menyebut serbuk putih alias sabu-sabu.
Lantaran tidak mengakui nama aslinya, petugas lantas mundur dan standby di dekat salah satu SPBU kawasan Tenggilis Mejoyo. Mereka kemudian menemukan Facebook MS. "Setelah kami cek, ternyata fotonya sama dengan orang yang kami temui itu," tambahnya.
Saat kembali ke rumah itu, sudah banyak orang. Rupanya ada lima orang yang sedang berpesta sabu-sabu. Petugas pun langsung melakukan tes urine. Saat melakukan tes urine ke lima orang, seorang pelaku lain yang berinisial AR baru datang.
Pria yang bekerja sebagai hansip kelurahan itu baru saja pulang menjaga TPS. "Dia (AR) juga ikut kami tes urine. Ternyata hasilnya juga positif. Sebelum jaga TPS itu, dia sempat mengkonsumsi sabu-sabu," ujar Damar.
Mantan Kapolsek Genteng itu memaparkan, rumah MS memang disulap jadi bilik-bilik. Meski sempit, MS membagi rumahnya menjadi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan sebuah ruang tengah yang dilengkapi TV. "Pestanya di ruang tengah itu sambil nonton TV. Mereka duduk lesehan sambil nonton Piala Dunia," ungkapnya.
Dari rumah itu, petugas mengamankan dua poket sabu-sabu seberat 0,84 gram beserta seperangkat alat isapnya. MS terbukti sebagai pengedar dan segera dilimpahkan ke kejaksaan. Sedangkan lima orang lainnya yang berstatus sebagai pengguna akan direhabilitasi terlebih dahulu.
(did/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/29/223891/nobar-piala-dunia-sambil-pesta-sabu
0 Response to "Nobar Piala Dunia Sambil Pesta Sabu"
Posting Komentar