JawaPos.com - Perjalanan mudik yang bertepatan dengan musim kemarau membuat kondisi fisik dan beban kerja aki mobil semakin bertambah. Hawa gerah membujuk Anda mengaktifkan AC secara aksimal dan memutar fan pada putaran maksimal pula. Sementara itu, udara di bawah kap mesin juga teramat panas. Membuat cairan di dalam aki lebih mudah menguap.
Keterlambatan pengsisian aki dapat merusak struktur internal aki. Kondisi aki yang minim air menjadi semakin rawan mengalami kerusakan ketika tegangan pengisian listrik dari regulator terlalu besar. Jadi disarankan, selain memeriksa air aki, sebaiknya juga memeriksa tegangan regulator.
Seentara itu, bagi jika Anda bermaksud mengganti aki sebelum mudik, sebaiknya beberapa hal harus diperhatikan. Menurut Chintia, staf Marketing Global Battery mengatakan, Bateriai kering yang dijual secara terpisah dengan cairannya bisa disimpan lebih lama dibandingkan dengan baterai AGM atau baterai kering yang cairannya sudah diisikan oleh pabrik.
Lebih detil lagi ia menjelaskan bahwa aki AGM pada umumnya secara periodik harus diperiksa tegangannya meskipun masih dalam penyimpanan di toko. Sehingga saat membeli, disarankan konsumen meminta mekanik di bengkel atau toko mengukur tegangannya terlebih dulu sebelum dipasang. Kemudian, jika tegangannya kurang dari standar minimal yang dibutuhkan oleh kendaraan maka, aki tersebut wajib disetrum atau diisi terlebih dulu.
Acara cek dan setrum seperti itu tidak berlaku untuk aki kering Global Battery. Hanya saja, Cinthia menyarankan agar cairan dituang ke dalam aki, harus menunggu dulu sekitar 15 – 20 menit supaya cairan bereaksi dengan lempengan dan menghasilkan daya yang cukup. Setelah itu baru bisa dipasang. Selain faktor efisiensi dan kepraktisan, cara seperti itu juga dapat memberikan jaminan mutu yang bisa dipastikan baik bagi pengguna. Menghindarkan kemungkinan terjadinya kenakalan toko atau bengkel yang bisa mengakibatkan kerugian kepada konsumen.
Berikut tips perawatan aki yang harus dilakukan:
1. Pastikan sistem pengisian listrik bekerja secara normal dan pada tingkat tegangan yang benar. Tegangan pengisian yang berlebihan dapat memperpendek usia aki.
2. Isi air aki sesuai dengan volume atau tanda yang tertera di badan aki. Pengisian yang berlebihan bisa mengkibatkan air aki tumpah. Dikawatirkan air tumpahan tersebut memicu terjadinya kekeroposan logam-logam di sekitarnya. Periksa pula selang pernafasan aki. Air aki berfungsi membantu mendinginkan sel-sel aki. Bila air tidak segera diisi, sel-sel aki bisa melengkung. Lengkungan sel akhirnya membuat kutup positif dan negatif bersentuhan. Sehingga memicu terjadinya korsleting. Akhirnya aki tidak bisa lagi menyimpan listrik.
3. Bersihkan korosi yang terjadi di bagian terminal aki dan sambungan kabel. Gumpalan korosi dapat menghambat aliran arus listrik.
4. Mencegah terjadinya arus pengisian aki terlalu besar. Aki yang terlalu banyak dibebani oleh perangkat elektronik, akan mendapat arus pengisian besar saat mobil di-starter. Semakin sering aki mendapatkan pengisian arus listrik maka umur aki tersebut menjadi semakin pendek.
5. Periksa dan pastikan voltage regulator atau IC regulator dalam kondisi masih bagus. Jika perangkat tersebut mengalami kerusakan, air aki akan mendidih dan mengalami overheat. Sebab, aki akan terus mendapatkan pasokan listrik meskipun sudah penuh. Nah, pada saat musim kemarau, IC regulator harus benar-benar dalam kondisi yang prima. Sehingga bisa memasok arus dalam porsi yang tepat.
(tjb/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/09/219157/ingin-perjalanan-mudik-asyik-jangan-lupa-cek-kondisi-aki-mobil-bro
0 Response to "Ingin Perjalanan Mudik Asyik? Jangan Lupa Cek Kondisi Aki Mobil, Bro!"
Posting Komentar