Kisah Hijrah Rocker Harry Moekti, Berawal dari Perumpamaan Lilin

JawaPos.com - Rocker Harry Moekti pensiun menjadi musisi rock sejak tahun 1993. Hal tersebut berawal dari pertemuannya dengan seorang ustad di daerah kota Bogor. Ustad Arifin namanya.

Suatu ketika, dalam sebuah percakapan dengan sang ustad, Harry Moekti berkata bahwa meskipun sebagai seorang yang bergelut di hingar bingar dunia hiburan, dia tetap beramal dan bersedekah. Kemudian, ditimpali dengan jawaban yang membuatnya tersinggung.

Pasalnya, sang ustad, megatakan dirinya bagaikan lilin. Jawabaan itu membuatnya tersinggung sekaligus merasa ingin tahu lebih banyak. Dia pun mencari tahu dan menemukan hidayah yang dicarinya. Jawaban atas kegelisahannya selama ini.

Makam Harry Moekti
Makam Harry Moekti tanpa bunga dan nisan di kawasan Pondok Pesantren Al Inayah, Kampung Pasir Kuda, Desa Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/6). (Yuliani NN/JawaPos.com)

"Awal cerita beliau hijrah dulu dinasehatin seorang ustad di bogor, tahun 93 atau 94 gitu lah. Waktu itu dia bilang ke ustad, 'oh aku walau menjadi penyanyi aku nyumbang masjid, nyumbang ini-itu kemana-mana'. Lalu ustad bilang, pak Harry Moekti, kamu itu seperti lilin, kamu menerangi orang lain, tapi tubuhmu terbakar," kata kang Pupung Apun, adik sekaligus asisten yang menemani Harry Moekti berdakwah pada awal hijrahnya.

Menurut ustad Arifin, alangkah lebih baik bersedekah melalui ilmu. Jawaban yang membuatnya tersinggung itu lah yang kemudian menuntun vokalis band Krakatau itu menekuni ilmu agama lebih dalam.

"Jadi kalau mau sedekah, nolong orang lain, itu harus dengan ilmunya kata ustad. Dari situ beliau tersinggung, lalu mulai belajar mengaji ke ustad tersebut, Ustad Arifin kalau nggak salah namanya, di daerah bogor. Waktu itu dia tersinggung dan merasa ingin dibimbing. Jadi, dia mendapat hidayah itu nggak gratis, dia cari hidayah itu sendiri," lanjutnya.

Akhirnya, Harry Moekti berilmu sampai akhir hayatnya. Beliau berilmu dengan membagi ilmu dakwahnya yang luar biasa. Beliau berpesan agar adik-adiknya mengemban amanah dakwah tersebut.

"Dan Insya Allah cita-cita kami, adik-adiknya, untuk mengemban amanat dakwah tersebut," tegasnya.

Semasa masa dakwahnya, diakui sang adik, Harry Moekti tidak pernah mematok biaya. Jika beliau ditanya harga, dia selalu bungkam.

"Pada dasarnya, selama saya enam tahun jadi asistennya, beliau tak pernah nerima bayaran. Kalau ditanya bayaran berapa beliau nggak pernah jawab. Kecuali, kalau ke luar kota kan ada transport dan hotel untuk menginap ya. Itupun tidak lebih. Kalau ada infak kan itu urusan mereka, tapi kita tidak pernah berpikir soal itu," paparnya.

Mantan rocker itu pun dikenal sebagai sosok yang selalu berdakwah. Meskipun sedang bercanda, beliau selalu menyisipkan dakwah di akhir candanya.

"Dia selalu berdakwah di mana pun dan kapan pun. Dalam bercanda itu ujungnya juga berdakwah," tukasnya.

Kini, sang dai rocker tersebut telah mendapatkan ketenangan yang kekal. Jenazahnya dimakamkan di Pondok Pesantren Al Inayah, Kampung Pasir Kuda RT 04 RW04, Desa Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/6).

(yln/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/06/25/222569/kisah-hijrah-rocker-harry-moekti-berawal-dari-perumpamaan-lilin

0 Response to "Kisah Hijrah Rocker Harry Moekti, Berawal dari Perumpamaan Lilin"

Posting Komentar