JawaPos.com - Penerbangan komersil pertama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Kabupaten Majalengka pada Jumat (8/6) mendatang, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi ekonomi daerah di wilayah 3 Cirebon yang berbatasan dengan Jawa Tengah.
Di sisi lain, dengan dikembangkannya pembangunan Bandara International Ahmad Yani, Semarang, keduanya dapat menjadi magnet dan maskot perekonomian.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Abdul Majid, Rabu (6/6). "Bagaimanapun adanya bandara internasional Kertajati akan menjadi maskot dan magnet perekonomian di daerah sekitar,” kata dia.
Kendati demikian, dirinya berharap BIJB Kertajati yang menjadi primadona warga masyarakat Jabar dapat dilengkapi dengan sarana transportasi, semacam kereta. Dan apabila BIJB Kertajati tidak segera membuat stasiun kereta di dalam kereta, maka bisa saja warga Cirebon lebih memilih ke Bandara Ahmad Yani, dengan alasan jarak stasiun ke bandara lebih dekat. Ketimbang memilih bandara di Kertajati, Majalengka.
Majid mengharapkan, bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta itu segera terhubung dengan jalur kereta api. Mengingat, infrastruktur perhubungan menuju bandara sangat diperlukan.
"Kalau melihat bandara Kertajati harus ada jalur transportasi ke Cirebon, untuk itu membutuhkan transportasi umum. Selain kereta api, kita juga butuh tadi untuk melayani penumpang menuju bandara," katanya.
Menyambut tantangan dan peluang adanya BIJB Kertajati, Majid mengatakan, KPw BI akan terus memantau progresivitas perekonomian dampak dari adanya BIJB kepada masyarakat sekitar.
Salah satu indikator positif adanya BIJB adalah, tingginya frekuensi penerbangan pesawat dari Bandara Kertajati. Artinya, semakin banyak penerbangan, magnet bandara untuk daerah sekitar semakin baik.
Dia berharap, adanya BIJB Kertajati dan Bandara Ahmad Yani itu sama-sama memberikan peluang baik bagi masyarakat sekitar. Adanya kedua bandara yang dekat dengan wilayah Cirebon tersebut diharapkan disambut baik oleh warganya.
"Kedua bandara ini diharapkan saling melengkapi kebutuhan penumpang,. Selain itu bisa menopang Banda Soekarno-Hatta yang sudah sangat sering terbang," katanya.
(wiw/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/06/218393/maskot-perekonomian-baru-bernama-bandara-internasional-jawa-barat
0 Response to "Maskot Perekonomian Baru Bernama Bandara Internasional Jawa Barat"
Posting Komentar