JawaPos.com - Polemik pengadaan tong sampah asal Jerman yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta masih menjadi perbincangan publik. Selain karena harganya yang cukup mahal, pengadaan tong sampah itu terjadi di era mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sampai Anies Baswedan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan tempat Sampah kapasitas 660 liter buatan Jerman baru ada 1.000 unit. Isnawa pun menyampaikan tempat sampah berukuran 660 liter yang dilengkapi roda ini bukan baru dibeli sekarang. Melainkan, sudah dibeli secara bertahap sejak 2016, tetapi tidak selalu dari Jerman.
"Sampai saat ini, 1000 unit untuk kapasitas 660 liter. Soalnya, 2016 yang buatan Tiongkok itu ada 296 unit tapi buatan Tiongkok. Nah, kemarin 2017 ada 1500 yang 500 unitnya berkapasitas 120 sampai 140 liter," jelasnya saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (5/6).
Isnawa mengatakan tempat sampah asal Jerman tersebut telah berstandar Internasional dan didatangkan langsung ke Jakarta melalui PT Groen Indonesia sebagai importir.
Dinas LH sebenarnya mau membeli barang dalam negeri dengan standar internasional. Namun, pihaknya mengaku tidak menemukan itu dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang-barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Buatan dalam negeri itu enggak ada. Kalau ada yang buatan dalam negeri pasti kita pakai dalam negeri. Di LKPP itu tinggal dua, yang buatan Tiongkok sama buatan Jerman," jelasnya.
Tahun ini, Isnawa akan membeli lagi 2.600 unit tempat sampah buatan Jerman melalui PT Groen Indonesia sebagai importirnya. Lalu, melakukan pengadaan tempat sampah standar internasional ini pada tahun berikutnya.
"Karena kami masih butuh 3.800 lagi, tahun depan kami cicil (pengadaan) 1.200 (tempat sampah), lalu ditambah lagi pada tahun depannya," terangnya.
Dirinya menyampaikan tempat sampah ini menjadi pasangan truk compactor yang dibeli Dinas LH. Sejak 2016, secara bertahap pihaknya mengganti mobil truk sampah terbuka dengan 91 unit truk compactor.
"Kami membeli compactor karena ingin memperbaiki sarana kebersihan. Masa mau pakai truk terbuka terus?" tegasnya.
Kemudahan truk compactor ini, membuat tempat sampah tidak perlu diangkat untuk memindahkan sampahnya ke truk. Melainkan, tinggal memasang pada katrol yang ada di truk, lalu truk compactor bisa secara otomatis mengangkat tempat sampah tersebut.
Melalui alat-alat ini, Isnawa mengaku ingin melakukan modernisasi dalam membersihkan DKI Jakarta. Bahkan, ke depan dia ingin ada pembenahan sistem pengelolaan sampah di Jakarta.
(rgm/JPC)
https://www.jawapos.com/read/2018/06/05/217963/polemik-tong-sampah-jerman-kadis-lh-buatan-dalam-negeri-enggak-ada
0 Response to "Polemik Tong Sampah Jerman, Kadis LH: Buatan Dalam Negeri Enggak Ada"
Posting Komentar