
Ungkapan cinta BUMN pelat merah itu bertepuk sebelah tangan. Sebab, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto mengaku heran Pertamina terus mengaku rugi jual BBM.
Menurutnya, jika perseroan mengalami kerugian, mustahil bagi mereka bisa memberi dividen untuk negara. Secara harfiah, dividen merupakan bagian laba yang diterima oleh pemilik saham, yang berasal dari keuntungan perusahaan selama usahanya dalam suatu periode. Artian pemilik saham disini adalah pemerintah.
Pertamina (Dok. Jawapos.com)
"(Dividen 2016) Rp 12,1 triliun. Rugi apa untung? belum bonus sama gaji karyawan, kantornya saja mewah-mewah. Apa dia bilang rugi? Dividen kan artinya kan masih bisa untung. Ini jelas angkanya," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/4).
Untuk itu, Djoko meminta Pertamina agar tidak asal bicara tanpa data yang jelas. "Harus fair dong, ini data. Jangan kata-katanya, ini data ada," tambahnya.
Perihal kebijakan penurunan margin atau keuntungan, Djoko menilai Pertamina masih tetap bisa untung. Meski demikian, diakuinya keuntungan itu akan berkurang daripada sebelumnya.
"(Keuntungannya) 1 persen kalau volumenya jutaan, hitung berapa (keuntungannya)? Dia ngeluh karena harga pasarnya 5-10 persen keuntungannya. Mereka tetap untung, ada cost efisiensi. Mana ada dia rugi," tutupnya.
(hap/JPC)
0 Response to "Dirjen Migas Beberkan Kebohongan Pertamina Soal Kerugian Jual BBM"
Posting Komentar