
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan dosen asing adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. "Itu sebagai bagian dari kebijakan afirmatif, agar bisa menjadi benchmarking. Karena diharapkan dengan adanya dosen asing, dosen dalam negeri berpikir keras (untuk meningkatkan kualitas diri dan pendidikan tinggi di Indonesia)," kata Moeldoko, Senin (23/4).
Kemristek Dikti berencana untuk mengundang 200 dosen asing bergelar profesor ke sejumlah kampus di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan lahirnya Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018, tentang Tenaga Kerja Asing.
Tenaga kerja asing (Dok JawaPos.com)
Adapun tujuan utama dari didatangkannya para dosen asing tersebut adalah untuk mempekuat dosen-dosen lokal dalam hal penelitian, yang dirasa masih lemah. Dengan demikian diharapkan, kualitas dosen lokal dan pendidikan tinggi Indonesia dapat bersaing dengan kampus internasional. "Kita harus melihat pada konteks yang positif. Jangan jadi bangsa yang serba ketakutan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap kepada masyarakat dan para dosen lokal jangan memandang hal itu sebagai sebuah ancaman akan dunia pendidikan kita. "Tujuannya adalah hanya ingin memacu, tidak ada maksud lain. kalau tidak ada pembandingnya, kita akan merasa hebat sendiri," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti menjelaskan, rencana untuk mendatangkan para dosen asing tersebut bertujuan untuk mendorong iklim riset dan penelitian bagi perguruan tinggi di Indonesia. Karena menurutnya, secara kualitas dan kuantitas, penelitian dari dosen-dosen lokal masih dinilai sangat kurang.
"Penelitian ini yang harus didorong, meski tidak menutup kemungkinan untuk supervisi. Kedatangan dosen kelas dunia ini mari kita manfaatkan untuk memebangun kultur akademis, kolaborasi riset, dan menciptakan jejaring pengetahuan di dunia. Jadi betul-betul dilihat dari sisi manfaat akademiknya," kata Gufron.
Kehadiran dosen asing tersebut tidak akan mengancam keberadaan dosen lokal. "Bagaimana mau mengancam, jumlah dosen kita 227 ribu, sementara yang kita undang hanya 200 dosen," imbuh Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM itu. Syarat utama dosen yang akan didatangkan adalah berasal dari perguruan tinggi peringkat 100 dunia. Sampai dengan saat ini, tercatat 70 proposal dari sejumlah perguruan tinggi yang berkeinginan untuk mengundang dan berkolaborasi dosen asing.
Menurut dia, banyak dosen lokal dan perguruan tinggi yang menyambut baik program tersebut. "Ibarat bermain bola, kita mengambil pelatih yang hebat-hebat. Mereka akan transfer teknologi dan jaringan," ungkapnya.
(jpg/bin/JPC)
0 Response to "Dosen Asing Masuk Indonesia, Moeldoko: Jangan Jadi Bangsa Ketakutan"
Posting Komentar