"Ketika ada pandangan yang sama, tidak tertutup kemungkinan mereka akan berpasangan. Logikanya, berpasangan karena terjadi homogenitas termasuk pandangan. (Ada) akuisisi pendapat (Indonesia bubar 2030)," ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (26/4).
Diketahui, saat menjadi keynote speaker di acara Nusantara Foundation, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu kemarin (25/4), Gatot tidak memungkiri bahwa tahun 2030 Indonesia bisa bubar. Hal itu berdasarkan fakta bahwa negeri ini menjadi salah satu negara penghasil energi dan sumber daya alam terbesar di dunia yang akan menjadi rebutan negara lain.
Terlebih, ke depan dikhawatirkan akan terjadi krisis sumber daya, krisis pangan, krisis air, hingga krisis energi. Untuk itu, Gatot berharap agar semua pihak terkhusus generasi milenial peduli dan membangun negeri. Jika tidak, Indonesia benar-benar mengalami kehancuran lada 2030 atau tahun-tahun berikutnya.
Atas pernyataan itu, Emrus berpendapat, pernyataan Gatot memang tidak lepas dari kepentingan politik. Sebab itu disampaikan di tengah-tengah tahun politik jelang Pilpres 2019. Apalagi sudah ada penegasan dari Gatot bahwa jika rakyat dan negara menginginkan, dia siap maju menjadi calon presiden.
"Pernyataan Pak Gatot tidak bisa dilepaskan begitu saja dari pada keinginan sinyal-sinyal yang diberikan beliau untuk menjadi calon presiden," tukasnya.
(dna/JPC)
0 Response to "Gatot-Prabowo Tak Tertutup Kemungkinan Bakal Duet di Pilpres 2019"
Posting Komentar