
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakart Gembong Warsono menyebut program OK OTrip yang disosialisasikan selama ini belum menunjukkan keefektifan yang signifikan.
"Sampai saat ini memang belum nampak, dan perlu adanya evaluasi. Karena memang belum berdampak signifikan dari program tersebut," ujar Gembong saat dihubungi JawaPos.com, Senin (9/4).
Program OK Otrip (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, penambahan waktu sosialisasi itu akan menambahkan jumlah kendaraan sebanyak kurang lebih 2.000 kendaraan. Namun dirinya mengaku bahwa penambahan waktu sosialisasi juga akibat adanya birokrasi yang cukup sulit di DKI Jakarta.
"Harusnya ditambah lagi jumlahnya. Harusnya kita ingin targetnya kan 2.000-an di akhir tahun ini. Ini yang kalau saya bilang kalau langkahnya masih terganjal birokrasi seperti ini, tidak akan optimal. Jadi itu yang akan kita lakukan," tutur Sandi di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Senin (9/4).
Selama tiga sampai enam bulan ke depan, Sandi mengakui akan kembali berusaha merangkul para pengusaha dan operator angkot. Bahkan seperti rencana sebelumnya yang juga ingin merangkul metromini dan kopaja.
"Saya ingin tiga sampai enam bulan ke depan di 2018 ini, ada secara kongkrit bagaimana merangkul teman-teman pengusaha dan aperator angkot ini. Karena ini yang jumlahnya besar. Juga yang nanti (merangkul) wilayah Metro Mini dan Kopaja," lanjut Sandi.
(ipy/JPC)
0 Response to "Kritik Keras Gembong Terhadap Program OK Otrip"
Posting Komentar