Ratusan Jamaah Umrah ATM Terlantar di Jeddah, Mereka Minta Pulang

Dia menyampaikan, bersama 103 jamaah umrah asal Balikpapan yang diberangkatkan PT ATM, hingga kemarin pagi pukul 09.45 waktu Jeddah, tak mendapat kejelasan kapan bisa dipulangkan ke tanah air. Bersama mereka ada 100 jamaah umrah asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang juga tertahan di Arab Saudi. Total ada 204 orang.

"Saya pakai paket sembilan hari. Berangkat dari 29 Maret lalu. Namun hingga sekarang (kemarin) belum dipulangkan," ujar perempuan yang mengaku warga Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 9,5, Balikpapan Utara, itu saat dihubungi media ini.

Kata dia, dirinya sedang berada di kamar sebuah hotel di Jeddah. Dia tak tahu nama hotelnya. Karena baru tiba Selasa (10/4) malam waktu Jeddah dari Makkah. Lelah karena banyak menunggu dan tidur di emperan toko, dia tak memperhatikan papan nama hotel.

"Saya belum ada keluar kamar. Kami di sini semua stres dan bingung. Bahkan, jamaah yang tua banyak yang sakit batuk dan flu. Beli obat pakai duit sendiri," ucapnya.

Dijelaskan, transportasi selama di tanah suci masih ditanggung pihak travel. Dari Makkah menuju Jeddah, sepanjang 93 kilometer menggunakan bus. Begitu pula biaya hotel dan makan. Soal makan, jamaah dijatah nasi kotak. Berbeda ketika pertama kali datang, mereka disuguhkan makanan restoran tempat menginap.

"Jadi secara sepihak dari ATM memperpanjang umrah kami dari sembilan hari menjadi 12 hari. Ini sudah hari ke-14 tetapi belum ada kejelasan kapan kami dipulangkan," sebutnya.

Yang membuatnya tambah resah, dia tak memegang paspor. Sementara perwakilan PT ATM yang sebelumnya mendampingi sudah kembali ke Indonesia. Padahal, selama perjalanan umrah mereka, segala informasi didapat dari perwakilan itu. "Kemarin lusa (9/4) perwakilan ATM pulang. Sebelumnya ada 40 jamaah yang pulang duluan dengan dana pribadi," ungkapnya.

Tak ada informasi dari Indonesia khususnya PT ATM soal nasib mereka. Bahkan, sepengetahuan jamaah itu, visanya yang berlaku selama 15 hari akan berakhir hari ini. Jadi ada kekhawatiran akan mendapat perlakuan hukum dari Pemerintah Arab Saudi. Jamaah pun tak berani keluar dari hotel.

"Kami khawatir. Seperti di Makkah sebelumnya kami sudah check out. Kami kira sudah mau dipulangkan. Ternyata tidak. Akhirnya sempat harus menunggu di emperan," katanya.

Dia hanya berharap, baik dari PT ATM maupun pemerintah, dalam hal ini kedutaan, bisa membantu. Usaha dilakukan dengan menghubungi pihak PT ATM, namun belum ada respons. Begitu pula email kepada pihak kedutaan. "Belum ada balasan. Sekarang kami hanya bisa berdoa," jelasnya.

Dimintai keterangan soal masalah itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan Hakimin tak bisa berbuat banyak. Kemenag sejak 12 Februari lalu sudah mengeluarkan surat pelarangan PT ATM untuk merekrut jamaah baru dan memberangkatkan jamaah umrah. Namun ketika PT ATM melanggarnya, maka yang terjadi saat ini merupakan tanggung jawab penuh PT ATM. "Kami kan sudah keluarkan surat itu. Urusan pemulangan itu ya dari PT ATM," tegas Hakimin.

Media ini berusaha mencari jawaban ke PT ATM. Saat disambangi kantor pusatnya di Jalan Mayjen Sutoyo, Gunung Malang, Balikpapan Tengah, kemarin sore, tak ada pihak yang bisa dikonfirmasi. Karyawan yang sedang bertugas mengurus pengembalian uang jamaah mengaku tak bisa memberikan jawaban. Bahkan, salah satu karyawan kaget begitu mendengar ada ratusan jamaah yang masih berada di tanah suci.

"Masak. Kami di sini hanya karyawan. Pimpinan kami maupun manajemen tak ada. Kami juga tak tahu (keberadaan) pimpinan kami," ucap seorang perempuan di balik meja pelayanan. Upaya konfirmasi juga dilakukan melalui sambungan telepon. Namun, dua nomor ponsel Direktur Utama PT ATM Hamzah Huzain tak aktif. Sementara Manajer Operasional ATM Zulfikar juga tak menjawab telepon yang masuk ke ponselnya.

Diberitakan, PT ATM dilarang menerima dan memberangkatkan jamaah umrah karena tak memiliki izin. Kemenag pun mengeluarkan Surat Kemenag RI Nomor B-12028 Dj/Dt .II.I.4/HJ.09/02/2018. Namun dalam prosesnya PT ATM tetap menarik dana jamaah dan memberangkatkan umrah lantaran bekerja sama dengan PT Lintas Jaya Optima (LJO). Tetapi, pada 5 April, PT ATM mengeluarkan surat. Intinya menunda keberangkatan umrah hingga Oktober mendatang, atau menunggu surat izin resmi dari Kementerian Agama.

"Kami juga siap mengembalikan dana jamaah dalam kurun 30 hari. Sepeser rupiah pun tidak akan kami kurangi,” ucap Hamzah dalam pertemuan dengan jamaah di Masjid Baitul Aman Mapolres Balikpapan, pekan lalu. Tercatat ada 600 jamaah PT ATM dari berbagai daerah yang tak berangkat umrah saat ini.

(fab/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/12/203883/ratusan-jamaah-umrah-atm-terlantar-di-jeddah-mereka-minta-pulang

Related Posts :

0 Response to "Ratusan Jamaah Umrah ATM Terlantar di Jeddah, Mereka Minta Pulang"

Posting Komentar