
Pada penampilan koleksinya, para penonton terlihat terpukau dengan dengan konsep berani dari sederet desainer Indonesian Fashion Chamber (IFC). Desainer yang berasal dari berbagai daerah itu menampilkan gaya busana muslim high end yang eksklusif. Di antaranya Dani Paraswati, Indah Ambarwati, Defika Hanum, Indah Ambarwati, Fomalhaut Zamel, Christine Wibowo, Savana, dan Irna Laparle.
Dari pantauan JawaPos.com, terdapat beberapa koleksi yang sangat progresif dengan desain modern, namun tidak meninggalkan nilai syariah. Misalnya rancangan Fomalhaut Zamel bertema Rebellion.
Media Viewing Trend oleh IFC di The Ice Palace Jakarta, Selasa (27/3) (Sejumlah desainer menampilkan koleksi busana muslim yang konsepnya di luar kebiasaan. Kendati menggunakan lempengan, tapi mereka tidak meninggalkan sy)
Desain itu terinspirasi dari sekelompok para pemberontak di sebuah kerajaan. Desainer asal Padang itu menerjemahkan busananya melalui siluet warna dark brown, burgundy, black, dan maroon.
Detail kesepuluh baju Zamel terbuat dari lempengan logam dan beads n' cyrstal dengan bahan utama dari tenun silungkang dan pandai sikek khas Padang.
Selanjutnya desainer Dani Paraswati hadir dengan tema Bohemian. Terinspirasi dari sekelompok wanita cantik bohemian di kebun buah lavender, dia menampilkan kombinasi gaya hippie, ethnic, gypsy dan vintage.
Dia menuangkan kesepuluh koleksinya lewat motif tribal, floral, abstrak yang tampak elegan dan feminim. Ditambah pula dengan beberapa aksesoris seperti bandana, kalung, sandal gladiator dari bahan suede, dan bulu-bulu. Adapun siluet warna indigo seperti mud gray, charcoal, kaki dan biru semakin mempercantik busananya.
Tak hanya itu, desainer Christine Wibowo juga membawa cerita tersendiri untuk koleksi muslimnya. Menerapkan siluet A-line, H-Line dan X-line bertumpuk, koleksi bertema 'Muduses' nya membentuk gaya feminim romantik sekaligus terlihat seksi. Terinspirasi dari perempuan milenial yang dinamis dia menggunakan berbagai bahan jenis lace, brocade, tulle hingga organdi.
Christine Wibowo menerapkan warna-warna pastel, soft pink, biru muda hingga abu-abu dan nuansa hitam. Sentuhan akhir berupa aplikasi detail bordir, plast, mutiara menambah kesan high-end fashion.
Indah Ambarwati pun tak mau kalah. Dia juga menampilkan gaya terbarunya. Desainnya kali ini diilhami oleh kehidupan lebah yang senantiasa bersama-sama.
Koleksi bertajuk 'Bee Excelency' menonjolkan indahnya sayap dan detail yang tegas. Aksen garis dan warna deep black, yellow, bridge dan khaky menambah anggun dari setiap rancangannya. Adapun material yang ia gunakan adalah satin, raw silk, organza, batik dengan kesan simple, feminim dan elegan.
Selanjutnya desainer Irna Laperle dengan koleksi bertema 'Orgues'. Tema ini memiliki arti sebagai kerumitan sebuah sistem, namun jika dituangkan dalam sebuah karya seni akan terlihat memiliki keindahan. Terdiri atas koleksi bersiluet H dan Y yang pernah populer di tahun 1920-an, Irna menuangkan rancangannya lewat bahan baku tulle, brocade, organza dan net.
Ia menerapkan detail anyaman, pleated dan tali. Dengan bahan yang nyaman, ia menawarkan pilihan bagi perempuan muslim yang ingin tampil edgy dan avant garde. Berbeda dengan Irna, desainer asal Jogja Defika Hanum dengan brand DVK menyajikan pakaian ready to wear dengan judul 'Capitalizm in Modernity'.
Terinspirasi dari keseharian kaum perkotaan (urban) yang dinamis dan lincah, koleksinya kali ini menampilkan kombinasi gaya sporty dan feminim. Warna yang dipilih adalah hitam, monokrom, dan grey dengan siluet A dan H. Cutting clean dan simpel sangat cocok dengan bahan baku seperti bridal, linen, dan chiffon. Ia juga menerapkan detail berupa garis dan kantong.
(fid/JPC)
0 Response to "Koleksi Out of The Box, Desainer IFW Tampilkan Busana Muslim High-End"
Posting Komentar