
Merasa tertipu dengan program investasi haji GI, para nasabah mengamuk sambil merusak gerbang dan menyobek dokumen berkas investasi. Massa pun mendatangi sejumlah tempat aset PT Surabraja Mandiri (SBM). Karena disinyalir uang para nasabah calon haji mengalir ke PT SBM.
Carmin salah satu korban asal Desa Karanganyar, Indramayu mengatakan, dia bersama para jamaahnya sudah melunasi pembayaran Rp 50 juta ke GI untuk porsi haji tahun 2020. Sementara, para nasabah tidak kunjung diberangkatkan.
Kesal dan merasa tertipu para nasabah Global Insani merobek arsip dokumen investasi, Minggu (8/4). (Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com)
Selain itu, investasi haji tidak jelas. Nasib para jamaah pun bertambah. Para nasabah dipermasalahkan oleh pihak bank untuk membayar ujrah atau bunga sebesar Rp59 juta.
Hal itu membuat mereka semakin kesal. Apalagi ketika Direktur Utama Global Insani, H. Basuni sedang tidak berada di rumah. Padahal, Basuni sudah membuat surat pernyataan jika April ini semua uang nasabah akan dibayarkan.
"Sudah setahun lebih, Basuni akan janji membayarkan uang para nasabah. Bahkan, Basuni pernah buat surat pernyataan bahwa April ini mereka akan membayar semua uang para nasabah," seru Carmin, Minggu (8/4).
Hal serupa dirasakan Riki, nasabah asal Tangerang itu mengaku 300 jamaahnya itu terus-menerus menagih janji kepadanya. Dia merasa malu dan tertipu oleh pihak GI. Lantaran jamaah yang dia ajak berjumlah 300 orang.
Riki pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa, ketika para jamaahnyaa itu mempertanyakan soal bunga yang terus-menerus ditagih oleh bank. Padahal seluruh jamaahnya sudah membayar lunas kepada BMT Global Insani.
"Ratusan jamaah saya didesak oleh pihak bank untuk bayar ujrah. Ternyata tidak dibayarkan oleh pihak GI. Jangankan janji-janji akan dapat satu juta dari GI. Dikembalikan uangnya saja sudah untung," keluhnya.
(wiw/JPC)
0 Response to "Rumah Dirut Gobal Insami Diserbu Ratusan Jamaah yang Tertipu"
Posting Komentar