RMU tersebut merupakan tempat gabah kering hasil panen diolah menjadi beras berkualitas dengan tujuan memperoleh nilai tambah bagi petani maupun perusahaan.
Selain pabrik pengolahan, tempat tersebut juga berguna sebagai tempat untuk menyerap gabah maupun beras milik petani. Sehingga diharapkan nantinya para petani tidak menjual hasil panennya kepada tengkulak.
RMU Rawamerta memiliki Dryer berkapasita 40 ton GKP/ batch dan nantinya mampu menghasilkan 4 ton beras per jam. RMU ini dibangun dan diperuntukkan bagi para petani di BUMDES binaan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Selain mendapat jaminan dalam penyerapan hasil panen dengan harga gabah kering Rp 4.800 per kg, petani juga mendapat dukungan pendanaan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tercatat, hingga Maret 2018, total penyaluran KUR di Kabupaten Karawang tercatat sebesar Rp 17,7 miliar yang disalurkan ke 550 debitur.
Rini mengungkapkan, pembangunan RMU tersebut merupakan bagian dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa menyerap gabah petani. Tujuannya, menjaga harga yang diterima oleh petani.
“Senang sekali saya ada disini untuk berpapnen. Memang kami sekarang bumn dan seluruhnya mendukung program presiden jokowi untuk kita sergab atau serap gabah. Bagaimana kita bisa menjaga harga di petani stabil. Jangan sampinpetaani merugi,
Makanya saya minta Pupuk Indonesia dan Pupuk Kujang untuk bertanggung jawab,” ujarnya di Karawang, Kamis (19/4).
Selain itu, Kementerian BUMN juga menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani. Diharapkan, kredit tersebut bisa menjadi bantuan permodalan bagi para petani.
“Kita memberikan pembiayaan kepada petani melaui KUR dengaj bunga 7 persen.
Kalau disini saya kasih tanggung jawab Mandiri. Jadi agar bisa jadi anggota Gapoktan dan bisa ambil KUR. Bisa juga untuk biaya hidup bulanan sampai nanti panen,” pungkasnya.
(hap/JPC)
0 Response to "Tekan Dominasi Tengkulak, Rini Bangun Penggilingan Gabah di Karawang"
Posting Komentar