AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir, Erdogan Telpon Putin

Kremlin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, JCPOA sangat penting untuk keamanan internasional dan regional. Mereka menegaskan kembali komitmen Rusia dan Turki untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam rencana aksi dan mengkoordinasikan langkah selanjutnya.

"Para presiden juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan proses perdamaian Syria dan pelaksanaan proyek-proyek bilateral," kata keterangan dari Kremlin via Sputnik pada Jumat, (11/5).

Erdogan dan Putin membicarakan langkah selanjutnya, usai AS keluar dari perjanjian nuklir Iran (AFP)

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dalam percakapan telepon dengan Erdogan bahwa pihak-pihak yang tersisa di JCPOA, harus mengkompensasi penarikan AS dari perjanjian. "Eropa, dan khususnya lima negara yang bernegosiasi dengan Iran, harus secara jelas mendefinisikan tindakan dan sikap mereka untuk mengkompensasi penarikan AS dalam waktu yang tersisa."

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari JCPOA pada Selasa, (8/5). Trump juga mengumumkan, ia akan memberlakukan kembali sanksi AS terhadap negara tersebut.

Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi terhadap enam orang dan tiga perusahaan yang terkait dengan Garda Revolusi Iran. Sebelumnya, Erdogan menyatakan, keputusan AS menarik diri sebagai suatu kesalahan.

Pada 14 Juli 2015, Uni Eropa dan kelompok negara P5 + 1, Cina, Jerman, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat menandatangani JCPOA dengan Iran. Kesepakatan tersebut mengatur pembatasan program nuklir Iran dan memungkinkan inspeksi untuk memastikan bahwa sifat dari program nuklir tersebut adalah damai.

(iml/trz/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/11/211738/as-keluar-dari-kesepakatan-nuklir-erdogan-telpon-putin

0 Response to "AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir, Erdogan Telpon Putin"

Posting Komentar